Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shakuntala, kisah penantian akan cinta sejati

Shakuntala adalah nama dari istri Raja Duswanta atau Dushyanta yang merupakan leluhur para Pandawa dan Korawa dalam kisah Mahabharata.  Dushwanta sendiri termasuk salah satu keturunan Sang Puru yang menjadi cikal bakal bangsa Paurawa. 

Raja Duswanta bertahta di Kerajaan India Kuno yang kemudian menjadi Hastinapura sedangkan Shakuntala merupakan anak angkat Bagawan Kanwa, yang konon ibu kandungnya adalah seorang bidadari Menaka dari Kahyangan. 

Dari hasil hubungannya dengan Raja Dushyanta, Shakuntala melahirkan Bharata yang kelak menurunkan Dinasti Bharata.

Perjalanan hidup Shakuntala dihiasi oleh cinta dan kerinduan, terutama pada sosok Dushyanta yang begitu ia sayangi. 

film Shakuntala, cerita shakuntala, kisah cinta shakuntala


Kisah Shakuntala sendiri telah dituangkan dalam tayangan mega serial 'Shakuntala" produksi Sagar Pictures dan telah ditayangkan di Star One India pada bulan Februari - Juli 2009, dan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia kabarnya pun akan menayangkan kisah cinta yang legendaris ini. 

Asal-usul Shakuntala telah muncul sekilas dalam kitab Adiparwa. Diceritakan ada seorang pertapa yang bernama Vismamitra yang dulunya adalah seorang Raja namun kemudian meninggalkan kehidupan istana karena menginginkan kejayaan. 

Melihat tapanya yang begitu khusuk, Dewa Indra mengutus bidadari Menaka untuk mengujinya. Bidadari Menaka pun berkunjung ke tempat pertapaan Vismamitra dengan diiringi oleh Dewa Bayu, dan Semara. 

Setibanya di pertapaan tersebut, sang bidadari itu kemudian menjalankan tugasnya yaitu menggoda Vismamitra. 


Mungkin karena godaan sang bidadari yang terlalu berlebihan membuat naik birahi Vismamitra, sampai akhirnya terjadilah peristiwa itu.  

Bidadari Menaka dihamili oleh sang Vismamitra.  Setelah merasa tugasnya telah diselesaikan dengan baik, bidadari Menaka pun kembali terbang ke Kahyangan sedangkan Vismamitra meninggalkan tempat pertapaannya karena merasa telah gagal.   

Di tepi sungai Malini, bidadari Menaka melahirkan seorang bayi perempuan, dan lalu kembali pergi ke kahyangan meninggalkan sang bayi yang sendirian tanpa kasih sayang ibunya. Bayi itu pun kelak dirawat oleh burung Shakuni (Sanskerta: Shakunton). 


Pada suatu hari, resi Kanwa yang sedang mencari kembang di sekitar sunga Malini, terkejut mendapati seorang bayi yang tergelatak dan dirawat oleh burung Shakuni. Karena merasa kasihan, bayi itupun dipungut, diberkahi, dirawat, dan kemudian diberi nama Shakuntala karena ditemukannya bersama burung Shakuni.


Pertemuan Shakuntala dengan Raja Dusyantha 


Pada satu waktu, Raja Dusyantha sedang berburu hingga ke tengah hutan di kaki gunung Himawan. Setelah masuk lebih jauh lagi ke dalam hutan, ia melihat sebuah pertapaan yang sangat indah yang ternyata adalah kediaman Resi Kanwa. 


Raja Dusyantha disambut dengan penuh keramahan oleh seorang puteri cantik nan jelita yang ternyata adalah anak angkat dari Resi Kanwa, yaitu Shakuntala. 

Betapa takjubnya sang Raja melihat paras ayu Shakuntala, hatinya pun berdesir jantungnya pun berdetak kencang tatkala menatap wajahnya. Ternyata Raja Dusyantha jatuh cinta pada gadis tersebut, dan timbulah niatan sang Raja untuk menikahinya. Namun Shakuntala menolak, akan tetapi karena terus dirayu oleh Sang Raja akhirnya ia pun bersedia menikah dengan Dusyantha asalkan sang Raja mau berjanji bahwa kelak anak yang dilahirkannya akan menjadi penerus tahta kerajaannya. Karena diselimuti oleh rasa cinta, Raja Dusyantha pun mengabulkan keinginan Shakuntala. 


Film shakuntala antv , cerita film shakuntala
Shakuntala dan Dusyantha

Dalam kisah lain disebutkan bahwa Dusyanta waktu itu tengah mengejar seekor rusa jantan yang telah terluka oleh panahnya. Pengejarannya itu pun sampai pada sebuah tempat pertapaan yang indah yang terletak di sekitar sungai Malini. Ia pun melihat rusa yang dikejarnya tengah dirawat oleh Shakuntala, dan betapa menyesalnya sang Raja mengetahui bahwa rusa buruannya itu adalah hewan peliharaan Shakuntala. 


Beberapa waktu kemudian, Dusyantha berpamitan pada istrinya, Shakuntla bahwa ia harus pergi meninggalkan pertapaan karena telah terjadi keributan di ibu kotanya, selain itu ia pun telah terikat oleh kewajibannya sebagai seorang Raja. Ia berjanji akan kembali lagi ke pertapaan untuk menjemput Shakuntala beserta anaknya jika telah lahir. Namun sebelum berangkat, Dusyantha memberikan Shakuntala sebuah cincin kerajaan yang disebutnya sebagai tanda cinta mereka. 


Dari hasil hubungannya dengan Dusyantha, Shakuntala pun hamil dan kemudian melahirkan seorang putera yang rupawan yang diberi nama Sarwadamana atau Bharata. Dari telapak tangannya muncul tanda cakra yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang calon penguasa dunia. Setelah anaknya lahir, Shakuntala dengan setia menanti kedatangan Raja Dusyantha yang berjanji akan menjemputnya jika anak mereka telah lahir. 


Shakuntala menanti kedatangan Raja Dusyantha

Sekian lama ditunggu, namun sang Raja tak kunjung datang menjemput, risaulah hati Shakuntala. Ia semakin sedih memikirkan masa depan anaknya yang tak juga dijemput sang ayah sebagai pewaris kerajaannya. 


Melihat kegalauan hati Shakuntala, Resi Kanwa pun menyuruh agar Shakuntala dengan anaknya segera menghadap sang Raja di ibukota. Tak lama berselang, mereka pun berangkat menuju ibu kota ditemani oleh Kanwa dan temannya yang lain.  

Dalam perahu yang ditumpanginya, Shakuntala sangat terkesan oleh beningnya air sungai sehingga ia pun memainkan jari-jemarinya sambil menyibak air sungai. Tanpa disadarinya cincin kerajaan pemberian Dusyantha terlepas dan jatuh ke dalam sungai tersebut.
 

Sesampainya di istana Dusyantha, Shakuntala dengan penuh senang hati ingin mengabarkan bahwa ia telah datang membawa anak mereka kepada Raja Dusyantha. Namun betapa terkejut dan sakit hatinya ketika sang suami tidak mengenalinya, bahkan tidak mengingat satu halpun tentang dirinya. Terlebih cincin yang menjadi bukti pernikahan mereka itu telah hilang. Maka pulanglah Shakuntala dan anaknya kembali ke dalam hutan dengan hati yang terluka.

Dusyantha menolak mengakui Shakuntala dan Bharata sebagai istri dan anaknya

Di hutan belantara yang masih liar, Shakuntala menghabiskan hari demi hari dengan anaknya dengan dikelilingi oleh binatang-binatang buas. Sampai akhirnya Bharata pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang tangguh dan kuat, yang kegemarannya adalah membuka mulut macan, harimau, atau singa hanya untuk menghitung gigi-gigi mereka!.
 

Sementara itu di lain tempat, seorang nelayan terkejut ketika mendapati sebuah cincin berlambang kerajaan berada dalam perut seekor ikan yang telah ia tangkap. Karena takut , ia pun mengembalikan cincin tersebut ke istana. 

Raja Dusyantha yang menerima cincin tersebut seketka juga langsung teringat akan masa lalunya ketika sedang berburu, dan juga perjumpaannya dengan Shakuntala. 

Dusyantha pun segera berangkat untuk menjemput istrinya itu, namun alangkah kecewanya karena sesampainya di tempat pertapaan Resi Kanwa, ia tidak menemukan istri dan anaknya di situ. 


Ia pun mencari jauh lebih dalam lagi ke dalam sebuah hutan, sampai akhirnya melihat seorang anak lelaki yang sedang bermain dengan beberapa ekor binatang buas. 

Betapa kagumnya ia akan keberanian dan kekuatan anak tersebut, disapanya anak itu, dan betapa kagetnya ia ketika mengetahui anak lelaki itu menyebut namanya dengan "Bharata putra Raja Dusyantha".  


Dengan diantar oleh Bharata, Dusyantha pun bertemu kembali dengan Shakuntala, dan mereka pun bersama-sama berangkat ke istana. Sampai kelak Bharata memerintah selama bertahun-tahun sebelum kelahiran Pandawa