Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rusa Kashmir, rusa bertaring mirip vampire yang langka

Rusa adalah sejenis hewan mamalia yang mempunyai penampilan yang cantik dan menggemaskan, salah satu ciri khasnya adalah antler atau tanduk rusa dengan bentuknya yang bercabang. 

Tapi tidak semua rusa mempunyai penampilan seperti yang kita kira, karena ada satu jenis rusa yang justru bisa membuat kita ketakutan untuk mendekatinya. 


Rusa tersebut dikenal sebagai rusa kashmir atau Kashmir musk deer (Moschus cupreus) yang merupakan satu spesies rusa yang sangat langka, yang sering disebut juga sebagai rusa vampire karena memiliki dua buah taring panjang yang mirip seperti yang dimiliki oleh mahluk vampire dalam film-film horror. 


rusa bertaring, rusa kashmir, rusa vampire, rusa langka


Rusa kashmir adalah spesies rusa yang terancam punah dari rusa bertaring asli yang mempunyai penyebaran di Afghanistan, India, dan Pakistan. Pada awalnya, spesies rusa ini dianggap sebagai sub-spesies dari jenis rusa taring yang ada di pegunungan Alpine, namun akhirnya dipisahkan menjadi spesies terpisah. Jenis rusa ini mempunyai ukuran tubuh yang pendek, dan kalaupun berdiri tingginya tak lebih dari 60 cm.

Rusa jenis ini sebenarnya tidak pernah terlihat lagi sejak 60 tahun yang lalu, dan penemuan terakhirnya di alam diyakini terjadi pada sekitar tahun 1948 silam, ketika sekelompok peneliti dari Denmark melihatnya di provinsi Nuristan, Afghanistan. Setelah itu keberadaan hewan ini tak pernah terlihat lagi sejak 1948 hingga 2008. 



Rusa kashmir mungkin merupakan satu-satunya jenis rusa dengan taring yang panjangnya melebihi taring rusa jenis lainnya, kedua taringnya itu muncul dari sisi atas pada bagian depan rahangnya. 


Meski mempunyai taring yang panjang seperti vampire, namun taring tersebut tidak digunakannya untuk menghisap darah atau membunuh mangsanya, karena hewan ini termasuk jenis hewan herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Taring ini hanya digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian betina menjelang musim kawin, dan juga sering digunakan para pejantan untuk bertarung dengan pejantan lain ketika mempertahankan wilayah teritorial (kekuasaan) atau bersaing memperebutkan betina. 


Muncul lagi pada akhir tahun 2014 


Setelah beberapa tahun lamanya sejak survei terakhir dilakukan pada tahun 2008 an 2009, di Nuristan, Afghanistan. Pada tahun 2014 lalu, muncul laporan penemuan tida orang yang mengaku melihat rusa ini di wilayah tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa rusa ini telah "pulang" ke rumah mereka di Nuristn, namun sayang hewan cantik dan langka ini diprediksi bakal menjadi target para pemburu liar yang sengaja memburu mereka untuk imbalan uang yang besar. 



Selain hilangnya habitat mereka akibat alih fungsi lahan atau hutan untuk kawasan pemukiman, rusa jenis ini mempunyai kelenjar dengan bau yang khas. Nah, kelenjar baru itulah yang banyak dicari untuk dijadikan sebagai bahan parfum atau obat-obatan. Di kalangan pemburu, kelenjar dari rusa kashmir mempunyai harga yang lebih tinggi dari harga emas. Akibatnya perburuan terhadap jenis rusa ini cukup marak terjadi, yang berakibat pada semakin langkanya populasi mereka. 


Bayangkan saja, untuk harga satu kilogram kelenjar rusa kashmir dihargai dengan harga yang fantastis yaitu sekitar Rp 550 juta! 




Kini, setelah muncul laporan penemuan jenis rusa ini kembali, para ilmuwan dibantu organisasi setempat berusaha memberikan perlindungan sembari melanjutkan penelitian mereka untuk melindungi spesies terakhir dari rusa kashmir ini. 


Survei terbaru yang dilakukan oleh Wildlife Conservation Society (WCS) telah mengungkapkan setidaknya ada tiga individu rusa ini yang tinggal dilereng bebatuan di wilayah timurlaut Afghanistan.