Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 hewan menakutkan yang ternyata tidak berbahaya

Apa yang akan anda lakukan begitu menemukan hewan yang berwajah seram, melarikan diri? Tapi tahukah anda, tidak selamanya hewan yang memiliki tampang seram itu berbahaya, malah sebagian justru bisa menjadi teman yang menyenangkan. Berikut rangkuman 10 hewan menakutkan yang ternyata tidak berbahaya. 


1. Aye-aye


aye
 
Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) termasuk jenis satwa endemik Pulau Madagaskar yang merupakan primata noktural atau hewan yang aktif pada malam hari. Hewan ini umum ditemukan di hutan-hutan dengan ketinggian 700 mdpl. 


Satwa ini memiliki jari yang tipis dan panjang serta jari tengah yang lebih panjang dibandingkan jari-jari lain. Jari tengah ini dipergunakan untuk mencari dan mengambil larva dari rongga kayu. Tubuh aye-aye berwarna coklat gelap atau hitam dan memiliki ekor lebat yang ukurannya lebih panjang dari tubuhnya. Ia juga memiliki mata yang besar dan telinga yang sensitif.



Namun sayang, masyarkat Madagaskar mempercayai kalau aye-aye ini adalah hewan yang membawa pertanda buruk sehingga mereka akan memburunya. Satu-satunya anggota spesies ini yang tersisa berasal dari genus Daubentonia dari keluarga Daubentoniidae.




2. Hiu Penjemur


 
Hiu penjemur
(Cetorhinus maximus) adalah spesies ikan terbesar di dunia, namun tidak seperti ikan karnivora yang lain yang memangsa ikan-ikan lainnya sebagai makanannya, hiu penjemur tidak mengunyah, mereka hanya memasukkan plankton-plankton dengan memfilternya melalui mulutnya yang besar. 


Walaupun mempunyai mulut yang besar, tapi hiu ini tidak bisa memasukkan sesuatu yang seukuran dengan bola volley ke dalam perutnya, apalagi memangsa manusia. Hiu penjemur cukup umum ditemukan di semua samudera di dunia, terutama di kawasan perairan yang cukup dingin.



3. Kelelawar Vampir


 
Kelelawar vampir (Desmodontinae) memanglah hewan penghisap darah. Wajahnya  menakutkan, hidup di gua gelap, terbang malam hari, dan kadang bergelantungan di pepohonan. Namun, sekali waktu Anda perlu melupakan hal-hal mengerikan tersebut, karena sebenarnya kelelawar ini mempunyai beberapa keunikan.

Meski makanan utama mereka memang darah, namun amat jarang menghisap darah manusia, atau bahkan mungkin tak pernah sekalipun sepanjang hidupnya. Mereka lebih suka menghisap darah hewan peliharaan seperti sapi, kerbau, kambing, atau burung. Hewan ini menghuni kawasan tropis dan subtropis yang lembab di Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.




4. Burung Bangkai 


 
Burung bangkai sering dianggap jelmaan setan. Bukan hanya karena wujudnya yang menakutkan – sayap lebar dan kepala botak – tapi juga kebiasannya yang hanya muncul saat ada bangkai tergeletak.

Namun sebenarnya, burung ini sama sekali tidak berbahaya. Mereka memang punya paruh lancip dan kuku-kuku yang tajam, namun keduanya tidak mereka gunakan untuk membunuh mangsanya, melainkan untuk merobek bangkai. Burung yang dalam Bahasa Inggris disebut Vulture ini tidak terdapat di Benua Australia dan Antartika.


5. Laba-laba Goliath 


 

Sesuai namanya, laba-laba goliath “pemakan burung” atau Goliath birdeater (Theraphosa blondi) merupakan laba-laba raksasa yang hidup di hutan hujan kawasan Amerika Selatan. Julukan “pemakan burung” disematkan karena saat pertama kali ditemukan oleh ilmuwan ia sedang melahap burung kolibri yang sudah mati. Meski begitu, makanan laba-laba ini bukan burung, melainkan serangga yang lebih kecil.

Meski penampilannya menakutkan – berukuran besar, gigi taring yang runcing, dan tubuh yang ditumbuhi bulu-bulu tipis dan jarang – namun laba-laba raksasa ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Memang, dia memiliki bisa, namun tak ‘seberbahaya’ bisa yang dimiliki tawon.

Hewan ini hidup di hutan hujan dataran tinggi Suriname, Guyana, Guyana Perancis, Brasil bagian utara dan Venezuela bagian selatan.



6. Buaya Gharial


 
Gharial benar-benar mirip buaya dalam segala aspek, kecuali moncongnya yang panjang lancip. Penampilannya yang mirip buaya inilah yang membuatnya dianggap sebagai pemakan manusia dan ditakuti setiap kemunculannya.

Namun, faktanya, rahangnya yang tipis itu sangat ‘rapuh’ dan takkan mampu mengunyah hewan-hewan berukuran besar. Sehingga, makanannya adalah katak, ikan, atau bahkan serangga. Jika bertemu manusia, Gharial akan selalu menghindar dan menjauh.

Gharial hidup di sungai-sungai di India, Pakistan, Myanmar, hingga Bhutan, dan Nepal.



7. Laba-laba Arrachnida Raksasa

 


Meski sering dianggap sebagai laba-laba unta (camel spider) atau bahkan kalajengking angina (wind spider), hewan ini sama sekali bukan laba-laba atau kalajengking. Inilah Solifugae.

Mereka bisa tumbuh hingga berukuran beberapa centimeter dan mampu berlari hingga 16 km per jam. Banyak Tentara Amerika yang bertugas di gurun-gurun di Timur Tengah bertemu dengan hewan yang mereka percaya suka memakan daging manusia. Cerita yang tidak benar tentu saja. Padahal, satwa ini justru bagus untuk mengendalikan hama, karena kesukaannya memakan serangga.

Solifugae ini bisa ditemukan di daerah bergurun atau tandus di hampir semua benua kecuali Australia dan Antartika.



8. Ular Susu




Melihat warna-warna di tubuhnya banyak orang akan menyangka kalau ular susu atau milksnake
(Lampropeltis Triangulum) dianggap sangat berbahaya dengan racunnya yang mematikan. Tapi jangan salah, warna di tubuhnya itu hanya merupakan kamuflase saja yang berguna untuk menghindari predator. 

Jenis ular yang sering disangka sebagai ular karang ini bahkan tidak akan bereaksi ketika dipegang, tapi hati-hati jangan sampai salah membedakan dengan ular karang (coral snake) yang memang berbahaya dan memiliki racun mematikan. 

Untuk membedakan ular susu dengan ular karang, para pengamat ular memiliki pepatah yang mudah mereka ingat, yaitu " Red next to black is a friend of Jack; red next to yellow will kill a fellow” yang kurang lebih berarti jika warna merahnya bersambung dengan warna hitam, maka itulah milksnake, namun jika warna merahnya tersambung dengan warna kuning, itulah coral snake yang berbahaya.

Hewan ini tersebar secara luas di benua Amerika, mulai dari bagian selatan Kanada di Amerika Utara hingga Venezuela di Amerika Selatan.


9. Kaki Seribu Raksasa



Melihat kaki seribu yang kecil saja kita sudah merinding, apalagi yang ukurannya super gede seperti kaki seribu raksasa ini yang dianggap sebagai kaki seribu terbesar di dunia. 


Kaki seribu raksasa disebut juga kaki seribu Afrika (Archispirostreptus gigas) mempunyai tubuh berwarna hitam legam dengan ukuran panjang mencapai 40 cm. Jika dihitung kakinya hanya berjumlah 250 kaki, tidak seperti namanya, namun hewan ini mampu hidup hingga 10 tahun. 

Walaupun tampak menyeramkan, tapi kaki seribu raksasa sama sekali tidak berbahaya. Hewan ini hanya bisa ditemukan di benua Afrika bagian timur seperti Mozambique dan Kenya. Habitatnya adalah hutan dataran rendah dan di sepanjang pesisir pantai yang jarang pohon.

10. Pari Manta




Tidak seperti ikan pari yang anda bayangkan, pari manta tidaklah seberbahaya pari jenis lain yang mampu membuat seorang Steve Irwin sang "Crocodile Hunter" terbunuh. Bahkan ikan pari manta atau disebut juga dengan pari hantu ini banyak dicari oleh para scuba diving untuk diabadikan keindahannya dengan melayang bersama. 


Pari jenis manta merupakan salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya mencapai 6-8 meter, dengan bobot terberat adalah tiga ton. Meski berukuran raksasa, namun pari manta bukan termasuk jenis pari beracun, ekornya tidak memiliki sengat seperti ikan pari yang lainnya.