Anggrek kalajengking, unik namun dianggap bawa sial
Anggrek kalajengking yang bernama latin Arachnis flos-aeris ini mempunyau bentuk yang cukup unik. Tanaman ini mempunyai bunga yang mirip kalajengking. Namun menurut mitos yang beredar di masyarakat, anggrek yang berbau harum dengan penampilan unik ini dianggap membawa sial dan kesusahan hidup bagi mereka yang memelihara. Hmm, benarkah itu?
Anggrek kalajengking yang juga sering disebut dengan nama anggrek ketonggeng dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Scorpion orchid.
Tanaman ini masih memiliki kekerabatan dengan anggrek kalajengking putih (Arachnis hookeriana0, anggrek kalajengking merah (Arachnis maingayi), dan anggrek berbulu leopard (Arachnis celebica). Namun begitu, tanaman unik ini mempunyai karakter yang berbeda.
Jenis anggrek ini mempunyai batang yang cukup kuat dan tinggi, dengan ruas-ruas sepanjang 4 - 10 cm. Daunnya cukup tebal berdaging dengan bentuk pipih memanjang hingga 35 cm dan lebar 5 cm. Bunganya cukup unik karena memiliki bentuk seperti kalajengking, lengkap dengan sengat dan kaki-kakinya.
Seperti halnya tanaman anggrek lainnya, anggrek kalajengking hidup dengan menempel di batang pohon pada ketinggian 12 meter di atas permukaan tanah. Sewaktu muda, tanaman ini masih memiliki akar gantung, namun seiring perjalanan waktu, akar gantung itu akan menyentuh tanah dan nantinya akan berfungsi sebagai akar yang menunjang batangnya. Karena karakteristiknya tersebut, anggrek ini mudah dipelihara sebagaimana anggrek tanah.
Tanaman ini adalah salah satu tanaman asli Indonesia. Anggrek kalajengking cukup umum ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Meskipun begitu, tanaman anggrek ini bukanlah termasuk jenis tanaman yang dilindungi, atau termasuk dalam anggrek langka yang terancam punah.
Bagi masyarakat banyak, tanaman ini memiliki mitosnya tersendiri, banyak dari mereka yang beranggapan kalau memelihara atau memiliki tanaman anggrek jenis ini maka mereka akan mendapatkan kesialan dan malapetaka, seperti rumah tangga yang tidak harmonis, sering bertengkar dengan pasangan atau tetangga, dan gampang terkena musibah atau penyakit.
Walaupun begitu, itu hanyalah mitos saja karena faktanya tidak sedikit orang yang tertarik dengan keindahan dan keunikan anggrek kalajengking ini. Mereka memelihara tanaman ini tanpa terusik oleh mitos yang beredar.
Anggrek kalajengking yang juga sering disebut dengan nama anggrek ketonggeng dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Scorpion orchid.
Tanaman ini masih memiliki kekerabatan dengan anggrek kalajengking putih (Arachnis hookeriana0, anggrek kalajengking merah (Arachnis maingayi), dan anggrek berbulu leopard (Arachnis celebica). Namun begitu, tanaman unik ini mempunyai karakter yang berbeda.
Anggrek kalajengking - Arachnis flos-aeris |
Jenis anggrek ini mempunyai batang yang cukup kuat dan tinggi, dengan ruas-ruas sepanjang 4 - 10 cm. Daunnya cukup tebal berdaging dengan bentuk pipih memanjang hingga 35 cm dan lebar 5 cm. Bunganya cukup unik karena memiliki bentuk seperti kalajengking, lengkap dengan sengat dan kaki-kakinya.
Seperti halnya tanaman anggrek lainnya, anggrek kalajengking hidup dengan menempel di batang pohon pada ketinggian 12 meter di atas permukaan tanah. Sewaktu muda, tanaman ini masih memiliki akar gantung, namun seiring perjalanan waktu, akar gantung itu akan menyentuh tanah dan nantinya akan berfungsi sebagai akar yang menunjang batangnya. Karena karakteristiknya tersebut, anggrek ini mudah dipelihara sebagaimana anggrek tanah.
Tanaman ini adalah salah satu tanaman asli Indonesia. Anggrek kalajengking cukup umum ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Meskipun begitu, tanaman anggrek ini bukanlah termasuk jenis tanaman yang dilindungi, atau termasuk dalam anggrek langka yang terancam punah.
Bagi masyarakat banyak, tanaman ini memiliki mitosnya tersendiri, banyak dari mereka yang beranggapan kalau memelihara atau memiliki tanaman anggrek jenis ini maka mereka akan mendapatkan kesialan dan malapetaka, seperti rumah tangga yang tidak harmonis, sering bertengkar dengan pasangan atau tetangga, dan gampang terkena musibah atau penyakit.
Walaupun begitu, itu hanyalah mitos saja karena faktanya tidak sedikit orang yang tertarik dengan keindahan dan keunikan anggrek kalajengking ini. Mereka memelihara tanaman ini tanpa terusik oleh mitos yang beredar.