Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wow, ada kehidupan di dasar samudera sedalam 11,3 kilometer

Palung Mariana atau Mariana Trench adalah palung dengan panjang 1500 mil yang membelah dasar Samudera Pasifik, lokasi palung ini berada dekat dengan Pulau Guam. Palung inilah yang dikenal sebagai palung paling dalam di dunia, dan palung ini menjadi tempat bagi para peneliti menghabiskan waktunya selama lebih dari satu bulan untuk meluncurkan sebuah wahana dasar laut dengan tujuan mencapai dasar palung di samudera tersebut. 


Lamanya waktu yang telah dihabiskan para peneliti itu akhirnya terbayar dengan sebuah penemuan yang mencengangkan dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Para peneliti berhasil menemukan adanya kehidupan di dasar palung paling dalam di dunia tersebut dan menemukan beberapa spesies ikan yang hidup di kedalaman lebih dari 11 km. 


spesies ikan baru di laut dalam

Dasar palung yang berada  7 mil atau 11,3 km di bawah permukaan laut itu berada dalam kondisi gelap dan sangat dingin. Untuk mencari tahu ada apa di bawah sana, para peneliti menggunakan Falkorhr, yaitu sebuah kapal penelitian yang akan mengirim tim 'pendarat' untuk masuk ke dasar samudera. 'Tim Pendarat' itu akan ditempatkan dalam sebuah kotak kaca tebal seukuran lemari es yang besar dengan dilengkapi peralatan yang canggih dan kamera. 


Falkorhr
Kapal Falkorhryang membawa tim pendarat
Untuk membuat kotak kaca tersebut tetap mengapung, maka kotak kaca itu pun diisi dengan udara penuh sehingga dengan begitu bisa leluasa bergerak naik turun di dalam samudera. Ruangan kaca itu pun harus terjaga keseimbangan dari tekanan udara di dalamnya, karena perbedaan tekanan sedikit saja bisa menghancurkan manusia yang berada di dalamnya. 

Jeff Drazen, seorang pakar biologi asal Universitas Hawaii yang merangkap sebagai peneliti senior dari tim tersebut mengatakan bahwa jika kotak kaca ini sampai retak sedikit saja, maka kotak ini akan meledak dalam hitungan mikrodetik dan akan menimbulkan gelombang dahsyat, sama seperti ledakan dinamit di dalam laut. 


Sesampainya di dasar palung itu, tim pendarat itu harus menunggu dan menyaksikan hal-hal apa yang akan terjadi sampai akhirnya mereka mendapati sebuah kejutan yang luar biasa. " Untuk pertama kalinya, kami menyaksikan kehidupan ikan-ikan di laut terdalam di dunia yang pernah terekam dalam sejarah," ungkap Drazen. 


Apa yang dilihat oleh para peneliti itu memang belum pernah dilihat oleh manusia manapun di dunia. Mereka bahkan tak henti-hentinya terpukau dengan apa yang mereka lihat, mulai dari ikan yang berukuran besar, ikan yang bersirip seperti sayap burung, ikan dengan buntut mirip belut dan lain sebagainya. 



Tak tanggung-tanggung, para peneliti itu menjuluki mahluk-mahluk dasar samudera itu dengan sebutan 'ghost fish' atau ikan hantu karena wujud ikan - ikan tersebut yang transparan atau tembus pandang. Sepertinya apa yang telah mereka temukan adalah spesies baru dari snailfish yang hidup 5 mil di bawah permukaan laut. 

Spesies baru yang mereka sebut 'ghost fish'


Selama berada di dasar palung terdalam di dunia itu, para peneliti juga memasang perangkap berumpan untuk menarik perhatian ikan-ikan sehingga bisa terekam oleh kamera yang dipasang di sekitar umpan tersebut. Namun, umpan-umpan itu tidak dimakan oleh ikan-ikan melainkan oleh sekumpulan amfipoda yang betuknya mirip dengan udang. 

amfipoda laut dalam
Amfipoda yang memakan umpan

Sedangkan perangkap yang lainnya menangkap beberapa spesies hewan termasuk spesies baru dari snailfish yang kemudian dibawa ke dalam kapal untuk diteliti. Walau begitu beberapa hewan yang berhasil ditangkap dan dibawa ke kapal tersebut tidak bisa bertahan oleh karena dekompresi yang dialaminya.


Setelah diteliti, ternyata alasan yang menjadi sebab ikan-ikan tersebut mampu bertahan di dasar samudera paling dalam yang bertekanan ribuan kali dari tekanan di permukaan laut adalah adanya zat-zat khusus yang terdapat dalam tubuh ikan tersebut. Zat yag disebut trimethylamine oxide inilah yang menjaga dinding sel ikan-ikan dan amfipoda secara fleksibel sehingga mereka tidak 'hancur' atau kelebihan air garam.