Gajah Mada moksa
Hingga kini kehidupan dan kematian Gajah Mada sang patih besar yang berambisi menyatukan semua kerajaan di nusantara dengan Majapahit masih menjadi misteri besar. Namun menurut kabar, sang patih yang terkenal dengan Sumpah Palapanya itu menghabiskan akhir hayatnya dengan melakukan semedi di sebuah gua dekat air terjun.
Jika kita melakukan perjalanan ke kawasan wisata air terjung Madakaripura, akan terlihat sebuah patung Gajah Mada yang megah dalam posisi bersemedi menyambut para pengunjung yang datang. Dari penuturan juru kunci Madakaripura kepada Merdeka.com, Suhardi, di sebuah gua yang terletak dekat air terjun ini, Gajah Mada menghabiskan sisa-sisa hidupnya dengan melakukan tapa semedi.
Sedangkan dalam Kidung Sunda Pupuh ketiga disebutkan kalau Gajah Mada melakukan moksa atau menghilang. Pupuh ketiga tersebut mengungkap kecemasan Prabu Hayam Wuruk setelah terjadinya peristiwa Perang Bubat antara pasukan Majapahit pimpinan Gajah Mada dengan pasukan dari Kerajaan Sunda yang tak lain adalah tamunya.
Hayam Wuruk segera bergegas menuju pesanggaran putri Sunda, namun sang putri ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Melihat hal tersebut, Prabu Hayam Wuruk meratapi kematian putri Sunda yang sebelumnya hendak ia nikahi.
Setelah itu, Kerajaan Majapahir melaksanakan upacara penyembahyangan dan mendoakan para arwah korban Bubat. Tak selang berapa lama, Prabu Hayam Wuruk pun mangkat dengan segala kesedihan dan penyesalannya atas terjadinya perang yang merupakan inisiatif patihnya itu.
Setelah jasad sang Prabu diperabukan dan semua upacara keagamaan telah usai, Paman Hayam Wuruk yang adalah Raja Kahuripan dan Raja Daha menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka Bubat, mereka pun ingin menangkap dan memberikan hukuman mati padanya.
Mereka pun bergegas dengan pasukannya untuk mencari dan menangkap Gajah Mada. Gajah Mada yang menyadari bahwa waktunya telah tiba, kemudian dengan mengenakan segala upakara atau perlengkapan upacara dan melakukan yoga samadi, Gajah Mada menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala).
Walaupun demikian, benar atau tidaknya Gajah Mada moksa di Madakaripura, hingga kini belum ada bukti-bukti yang cukup kuat terkait hal tersebut.
Baca lagi:
Mengenal Patih Gajah Mada
Misteri Perang Bubat
Jika kita melakukan perjalanan ke kawasan wisata air terjung Madakaripura, akan terlihat sebuah patung Gajah Mada yang megah dalam posisi bersemedi menyambut para pengunjung yang datang. Dari penuturan juru kunci Madakaripura kepada Merdeka.com, Suhardi, di sebuah gua yang terletak dekat air terjun ini, Gajah Mada menghabiskan sisa-sisa hidupnya dengan melakukan tapa semedi.
Sedangkan dalam Kidung Sunda Pupuh ketiga disebutkan kalau Gajah Mada melakukan moksa atau menghilang. Pupuh ketiga tersebut mengungkap kecemasan Prabu Hayam Wuruk setelah terjadinya peristiwa Perang Bubat antara pasukan Majapahit pimpinan Gajah Mada dengan pasukan dari Kerajaan Sunda yang tak lain adalah tamunya.
Hayam Wuruk segera bergegas menuju pesanggaran putri Sunda, namun sang putri ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Melihat hal tersebut, Prabu Hayam Wuruk meratapi kematian putri Sunda yang sebelumnya hendak ia nikahi.
Setelah itu, Kerajaan Majapahir melaksanakan upacara penyembahyangan dan mendoakan para arwah korban Bubat. Tak selang berapa lama, Prabu Hayam Wuruk pun mangkat dengan segala kesedihan dan penyesalannya atas terjadinya perang yang merupakan inisiatif patihnya itu.
Setelah jasad sang Prabu diperabukan dan semua upacara keagamaan telah usai, Paman Hayam Wuruk yang adalah Raja Kahuripan dan Raja Daha menyalahkan Gajah Mada atas malapetaka Bubat, mereka pun ingin menangkap dan memberikan hukuman mati padanya.
Mereka pun bergegas dengan pasukannya untuk mencari dan menangkap Gajah Mada. Gajah Mada yang menyadari bahwa waktunya telah tiba, kemudian dengan mengenakan segala upakara atau perlengkapan upacara dan melakukan yoga samadi, Gajah Mada menghilang (moksa) tak terlihat menuju ketiadaan (niskala).
Walaupun demikian, benar atau tidaknya Gajah Mada moksa di Madakaripura, hingga kini belum ada bukti-bukti yang cukup kuat terkait hal tersebut.
Baca lagi:
Mengenal Patih Gajah Mada
Misteri Perang Bubat