Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna dan hakikat kurban bagi manusia

Kisah mengenai Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya Ismail telah menjadi sebuah tradisi turun temurun yang berlangsung bagi kalangan umat Muslim di dunia. Bisa dibayangkan betapa berat hatinya beliau tatkala menerima perintah tersebut, apalagi Ismail merupakan putra yang disayanginya. Namun atas dorongan sang istri, dan keikhlasan Ismail, Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah Allah SWT itu. 

makna dan hakikat kurban

Bersyukurlah Nabi Ibrahim, karena keteguhan dan kesabarannya dengan menuruti perintahNYA, ia mendapatkan rahmat yang lebih besar untuk menggantikan putranya dengan hewan kurban. 


Jika ditelaah lebih lanjut, sesungguhnya ada makna tersendiri dari perintah kurban pada setiap kaum Muslimin ini. Allah SWT telah memiliki alasan-alasan tertentu dalam setiap ujian yang diberikan pada hambanya yang sholeh. 

Dari kesabaran, keteguhan iman dan keyakinan Nabi IBrahim itu, kita bisa mengambil tiga kesimpulan mengenai makna dan hakekat kurban yaitu:
 

Berkurban berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menunjukkan kesungguhan manusia menyerahkan segalanya kepada Allah  sang khalik, seperti halnya Nabi Ibrahim yang telah mengikhlaskan putranya untuk dikurbankan walaupun putranya itu adalah yang paling disayanginya . Hal tersebut merupakan wujud penyerahan diri kepada Allah SWT.

Berkurban berarti mengajarkan pada manusia tersebut untuk berbagi sesama manusia yang lain yang dianggap kurang mampu. Allah SWT selalu mempunyai alasan yang sangat kuat dengan memerintahkan hambanya untuk melakukan kurban.  Manusia diajarkan untuk saling berbagi, bersedekah dengan penuh niat dan keikhlasan dengan sesama saudara Muslimnya yang kurang mampu sehingga mereka bisa merasakan dan menikmati hari raya kurban tersebut. 


Berkurban adalah ujian terhadap keikhlasan manusia. Manusia akan diuji apakah mereka terlalu memikirkan harta duniawi, terlalu rakus, kikir dan tamak. Kurban berarti memberi dengan ikhlas, mengikhlaskan harta kita di jalan yang sudah ditetapkan Allah SWT lewat hari raya kurban.  Dengan begitu, manusia tersebut akan mendapati makna dari kurban tersebut. 


Semoga bermanfaat