Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serem, pocong gentayangan hantui Tanjung Pinang

Sudah sepekan lamanya warga Tanjung Unggat di Tanjung Pinang dicekam rasa ketakutan setelah muncul sosok pocong yang sering berkeliaran pada malam hari.  

Menurut penuturan sejumlah warga, tidak sedikit orang yang secara kebetulan melihat pocong tersebut di jalanan dan di halaman sekitar rumah. 


Hampir setiap malam sosok pocong itu mengunjungi rumah-rumah warga meminta melepaskan tali yang membungkus tubuhnya. 


Menurut beberapa sumber, kejadian munculnya pocong ini bermula saat ada salah satu warga dari daerah tersebut yang meninggal dunia. 


 pocong gentayangan


Seperti prosesi pemakaman jenazah pada umumnya, tidak ada sesuatu yang janggal dengan si mayit. Tapi tampaknya, warga yang turun untuk memposisikan mayat, tidak melepas tali ikat pocong yang berada di atas kepala, dan sejak itulah teror pocong mulai menghantui di daerah tersebut setiap malam hari. 

Menurut warga sekitar, hantu pocong tersebut akan berkeliling kampung mereka setiap malam. Bahkan sebuah warung makan pun pernah didatangi oleh sosok misterius tersebut, alhasil semua orang yang sedang berada di warung makan tersebut lari tunggang langgang saking takutnya.
Tidak jarang pula, pocong itu akan mengunjungi rumah dari orang yang ikut menguburkannya, dan meminta tali pocongnya dilepas.  Akibatnya, banyak warga Tanjung Unggat yang takut keluar rumah pada malam hari. 


Maraknya berita penampakan sosok pocong di Tanjung Pinang membuat kita bertanya-tanya, apakah pocong itu memang benar-benar ada, lalu bukankah kalau seseorang telah meninggal dunia maka arwahnya itu akan diangkat ke akhirat?  Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan penjelasannya. 


Menurut MUI istilah pocong gentayangan memang dikenal dalam Islam, tapi tidak berarti bahwa itu adalah ulah dari arwah si almarhum, karena sejak ruh terlepas dari badan maka tempat kembalinya adalah menghadap ke Tuhan. 


"Sebenarnya orang yang sudah mati rohnya menghadap Allah SWT. Kalau yang gentayangan itu berarti mempunyai teman hidup, jadi ada makhluk hidup yang menempel ke kita," kata Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Cholil Nafis, seperti dilansir Merdeka.com, Rabu (25/2). 


Teman hidup yang dimaksud adalah Qorin, nah qorin ini mengikuti sifat dan karakter dari si fulan. Dalam arti kata, ia merupakan kembaran sifat dari si fulan. Kalau si fulan jahat maka qarinnya juga jahat atau bahkan bisa lebih jahat dari si fulan, tapi kalau si fulan baik dan suka beramal saleh maka qarinnya pun akan baik bahkan bisa lebih baik dari si fulan. 


Ketika orang meninggal maka qarin mereka lah yang akan gentayangan dengan sifat-sifat bawaan mereka, bahkan wujudnya pun bisa menyerupai orang yang telah meninggal tadi.
"Kalau orangnya baik si qorin enggak ganggu orang, tetapi kalau jahat, teman kita dari makhluk halus menjelma jadi kita, makanya jadinya ada istilah pocong," lanjut Cholil. 


Penyebab pocong atau hantu gentayangan dan menampakkan diri, sebenarnya bukan disebabkan oleh tidak dibukanya tali ikatannya, tapi lebih kepada jelmaan dari qarin itu sendiri. Jadi menurut Chalil, ada baiknya warga tidak berusaha membongkar lagi kuburannya itu hanya untuk melepas tali pengikat pocongnya. 


Lalu mengapa fenomena ini bisa terjadi? tidak menutup kemungkinan, menurut Cholil, si Fulan saat hidupnya entah sengaja atau tidak telah mengganggu Jin yang memang habitatnya berada di lembah-lembah. 


"Mungkn saja di suatu tempat di lembah tempat jin, diganggu, lantas jin keluar menjadi mahluk menakutkan," ungkap Cholil.


Tapi jangan takut, karena Islam sendiri telah memberikan senjata atau penangkal ketika bertemu hantu maupun pocong gentayangan yang sering mengganggu. Penangkal tersebut adalah:
 

Membaca do'a A'uzubuka lima tillahit tammati min syarri maa khalaq, selain itu juga membaca ayat kursi, surah Annas dan Alfalaq.  

Untuk mengetahui seperti apa alam ghaib atau dunia lain itu, silakan buka lagi di sini: