Pasar Jodoh di China, tempat favorit para jomblo cari pasangan
Pasar umumnya merupakan tempat transaksi antara pedagang dan pembeli yang tertarik dengan barang dagangan yang dijualnya. Tapi sebuah pasar yang ada di Shanghai ini justru lain dari yang lain.
Anda tidak akan menemukan barang dagangan atau aneka macam makanan di pasar ini, tapi justru akan menemukan lebih banyak profil-profil pria dan wanita yang tertulis dalam lembaran kertas yang ditempelkan pada sebuah payung.
Pasar itu populer dengan sebutan 'Pasar Jodoh', dan menjadi ajang pencarian jodoh bagi jomblowan dan jomblowati di daerah tersebut.
Mereka yang ingin mendapatkan pasangan hidupnya, akan segera berkunjung ke pasar ini untuk mencari pendamping hidup yang sesuai dengan membaca profil yang tertulis dalam lembaran kertas di sebuah payung.
Keberadaan pasar jodoh ini sudah berlangsung cukup lama, dan bermula dari ribuan orangtua yang berkumpul di alun-alun kota untuk mempromosikan anak-anak mereka yang masih jomblo dan mencarikan jodoh untuk mereka. Bahkan mereka pun rela menghabiskan waktu seharian demi mengenalkan anaknya pada pengunjung.
"Ini ketiga kalinya saya berada di sini untuk mencarikan jodoh anak saya," ujar salah satu orangtua bernama Li Na Chia. "Saya yakin dapat menemukan perempuan yang tepat untuk anak laki-laki saya."
Warga di Tiongkok sendiri sudah menganggap kalau keberadaan pasar jodoh ini sudah kuno dengan tingkat keberhasilan yang rendah dalam mencari jodoh. Namun, banyak orang-orang tua di sana yang berpendapat bahwa mempromosikan anaknya di pasar jodoh itu adalah salah satu cara untuk menjaga tradisi.
Anda tidak akan menemukan barang dagangan atau aneka macam makanan di pasar ini, tapi justru akan menemukan lebih banyak profil-profil pria dan wanita yang tertulis dalam lembaran kertas yang ditempelkan pada sebuah payung.
Pasar itu populer dengan sebutan 'Pasar Jodoh', dan menjadi ajang pencarian jodoh bagi jomblowan dan jomblowati di daerah tersebut.
Mereka yang ingin mendapatkan pasangan hidupnya, akan segera berkunjung ke pasar ini untuk mencari pendamping hidup yang sesuai dengan membaca profil yang tertulis dalam lembaran kertas di sebuah payung.
Keberadaan pasar jodoh ini sudah berlangsung cukup lama, dan bermula dari ribuan orangtua yang berkumpul di alun-alun kota untuk mempromosikan anak-anak mereka yang masih jomblo dan mencarikan jodoh untuk mereka. Bahkan mereka pun rela menghabiskan waktu seharian demi mengenalkan anaknya pada pengunjung.
"Ini ketiga kalinya saya berada di sini untuk mencarikan jodoh anak saya," ujar salah satu orangtua bernama Li Na Chia. "Saya yakin dapat menemukan perempuan yang tepat untuk anak laki-laki saya."
Warga di Tiongkok sendiri sudah menganggap kalau keberadaan pasar jodoh ini sudah kuno dengan tingkat keberhasilan yang rendah dalam mencari jodoh. Namun, banyak orang-orang tua di sana yang berpendapat bahwa mempromosikan anaknya di pasar jodoh itu adalah salah satu cara untuk menjaga tradisi.