Pria atheist ini ceritakan pengalamannya dua kali mati suri
Pria muda yang berasal dari Swedia ini tampaknya masih tetap bernasib mujur, meski mengalami dua kali kecelakaan yang fatal dan dinyatakan meninggal secara klinis namun ia masih bisa hidup kembali.
Sasha Eliasson (22 tahun) sudah dua kali mengalami musibah kecelakaan, dan dua kali juga dinyatakan sudah tewas oleh tim dokter yang memeriksanya.
Yang lebih mencengangkan lagi, pria yang mengakut seorang atheist itu pun menceritakan pengalamannya saat berada di alam lain.
"Bener-benar sangat gelap, tidak ada apapun, kosong!," kata Sasha seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (28/2).
Pertama kalinya Sasha dinyatakan tewas setelah kendaraan yang ditungganginya hilang kendali dan menabrak dinding beton dalam sebuah kecelakaan sepeda motor pada bulan Juni 2015, beberapa bulan kemudian ia kembali dinyatakan tewas akibat overdosis obat penenang sebelum sempat menjalani operasi yang masih berhubungan dengan peristiwa kecelakaan sebelumnya.
Tim Dokter menyatakan bahwa Sasha telah mati suri tidak lebih dari tiga menit dalam dua kejadian berbeda.
"Tapi saya akui, (selama mati suri itu) rasanya seperti sadar bahwa kita sudah tidur lama sekali, padahal kenyataannya kita cuma mati suri selama beberapa menit," ujarnya.
Dia pun mengaku sangat sadar ketika berada dalam kondisi 'meninggal dunia' itu. Namun, berbeda sekali dengan pengalaman orang lain yang merasa melihat cahaya atau mengalami suasana spiritual, yang dilihat Sasha hanyalah sebuah kegelapan yang sangat pekat. Hmm, mungkinkah itu dikarenakan Sasha adalah seorang atheist atau tidak percaya adanya Tuhan dan agama? Wallahu alam..
Namun yang jelas, meski ia telah diberi kesempatan hidup untuk ketiga kalinya, namun ia masih tetap akan menjadi seorang atheist sejati, bahkan ia mengaku telah memiliki tujuan hidup.
"Saya inging bersenang-senang, dan membahagiakan setiap orang yang saya temui," katanya.
Selain itu, setelah mengalami dua kali 'kematian', hal itu tidak lagi membuatnya takut mati. Sasha menilai kematian adalah proses alami dalam kehidupan. "Ketika anda mati, ya begitulah, semuanya akan berakhir, jadi tidak ada yang perlu ditakuti."
Bagaimana pendapat anda?
Sasha Eliasson (22 tahun) sudah dua kali mengalami musibah kecelakaan, dan dua kali juga dinyatakan sudah tewas oleh tim dokter yang memeriksanya.
Yang lebih mencengangkan lagi, pria yang mengakut seorang atheist itu pun menceritakan pengalamannya saat berada di alam lain.
"Bener-benar sangat gelap, tidak ada apapun, kosong!," kata Sasha seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (28/2).
Pertama kalinya Sasha dinyatakan tewas setelah kendaraan yang ditungganginya hilang kendali dan menabrak dinding beton dalam sebuah kecelakaan sepeda motor pada bulan Juni 2015, beberapa bulan kemudian ia kembali dinyatakan tewas akibat overdosis obat penenang sebelum sempat menjalani operasi yang masih berhubungan dengan peristiwa kecelakaan sebelumnya.
Tim Dokter menyatakan bahwa Sasha telah mati suri tidak lebih dari tiga menit dalam dua kejadian berbeda.
"Tapi saya akui, (selama mati suri itu) rasanya seperti sadar bahwa kita sudah tidur lama sekali, padahal kenyataannya kita cuma mati suri selama beberapa menit," ujarnya.
Dia pun mengaku sangat sadar ketika berada dalam kondisi 'meninggal dunia' itu. Namun, berbeda sekali dengan pengalaman orang lain yang merasa melihat cahaya atau mengalami suasana spiritual, yang dilihat Sasha hanyalah sebuah kegelapan yang sangat pekat. Hmm, mungkinkah itu dikarenakan Sasha adalah seorang atheist atau tidak percaya adanya Tuhan dan agama? Wallahu alam..
Namun yang jelas, meski ia telah diberi kesempatan hidup untuk ketiga kalinya, namun ia masih tetap akan menjadi seorang atheist sejati, bahkan ia mengaku telah memiliki tujuan hidup.
"Saya inging bersenang-senang, dan membahagiakan setiap orang yang saya temui," katanya.
Selain itu, setelah mengalami dua kali 'kematian', hal itu tidak lagi membuatnya takut mati. Sasha menilai kematian adalah proses alami dalam kehidupan. "Ketika anda mati, ya begitulah, semuanya akan berakhir, jadi tidak ada yang perlu ditakuti."
Bagaimana pendapat anda?