Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lima manfaat travelling untuk kesehatan

Travelling adalah kesempatan yang bisa dilakukan untuk melepas lelah dengan bersantai. Namun menurut para ahli, travelling ternyata bermanfaat untuk kesehatan terutama untuk pikiran, tubuh dan jiwa kita. 
Lima alasan berikut ini dapat menjelaskan mengapa travelling cukup bermanfaat untuk kesehatan.

Lima manfaat travelling untuk kesehatan
Travelling ternyata sangat baik untuk kesehatan

1. Dapat meningkatkan empati

Dalam buku Blue Mind: The Surprising Science That Shows How Being Near, In, On, or Under Water Can Make You Happier, Healthier, More Connected and Better at What You D, karangan Wallace J. Nichols.  Pada saat berlibur, terutama di tempat yang dekat dengan air seperti di danau, air terjun, sungai dan pantai bisa membantu kita melepas emosi dan meningkatkan empati.

“Sering dikaitkan dengan perasaan kagum dan takjub, air dapat meningkatkan empati dan gairah kita. Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Bagi musisi seperti Pharrell Williams dan ahli syarah, Oliver Sacks, berlibur dekat dengan elemen air merupakan sumber kreativitas,” ungkap Wallace dalam bukunya itu.

2. Mempunyai bentuk tubuh yang didambakan

Tidak sedikit orang beranggapan bahwa liburan bukanlah kesempatan yang baik untuk berolahraga. Faktanya seorang traveller justru lebih aktif dan banyak bergerak dibandingkan meraka yang sehari-hari hanya duduk-duduk di kantornya saja. Seorang traveller bahkan bisa berjalan sejauh 10 mil per hari selama berkeliling Indonesia atau mengunjungi tempat wisata yang luas dan mendaki gunung.

3. Menyatu dengan lingkungan dan menghilangkan stres

Dr. Margaret J. King, direktur Center for Cultural Studies & Analysis mengungkapkan manfaat dari travelling. Salah satu manfaat yang paling menonjol adalah membantu menghilangkan stres. Banyak perubahan psikologis yang terjadi saat seseorang berpindah dari rumah atau kantornya ke "tempat ketiga" yang belum dikenalnya untuk tujuan merasakan pengalaman baru.



Dengan melihat tempat-tempat baru tersebut akan menyegarkan otak dan pikiran, sehingga akan sangat membantu membebaskan diri dari kompleksitas pekerjaan dan hubungan sosial serta sekaligus mereset ulang pikiran sehingga stres pun lenyap. 

“Manusia selalu menginginkan hal-hal baru, dan travel menawarkan paket komplit karena bisa melihat wajah baru, mendengar suara dan pemandangan yang belum pernah dilihat sebelumnya,” kata Margaret.

4. Waktunya beristirahat

Kurang tidur yang berkaitan dengan kondisi stres bisa menimbulkan konsekuensi negatif yang akan mempengaruhi kemampuan kognitif dan efisiensi kita. Max Hirshkowitx, ketua National Sleep Foundation (NSF) mengungkapkan bahwa liburan merupakan satu-satunya kesempatan baik yang harus diambil untuk membayar hutang tidur kita. Bahkan NSF menyarankan kita untuk tidur sekitar tujuh jam sehari agar bisa memiliki energi yang cukup.

5. Membantu meningkatkan mood

Sebuah survey yang telah dilakukan oleh Diamond Resorts International pada tahun 2014 menemukan bahwa lebih dari tiga perempat responden mengatakan lebih bahagia merencanakan perjalanan paling tidak setahun sekali. Para ahli tidak merasa terkejut dengan hasil survey tersebut, termasuk juga Dr. Leigh Vinocur, seorang psikiater dan juru bicara dari American College of Emergency Physicians mengatakan bahwa, "Mengambil waktu liburan sendiri maupun bersama keluarga bisa membantu menurunkan tingkat stres dan melepaskan hormon stres yang berakibat buruk bagi kesehatan mental dan fisik kita.".

Selain itu, beberapa studi juga mengatakan bahwa kenangan bagus saat liburan bisa memberikan kebahagiaan lebih lama bagi kita dan keluarga.

Semoga bermanfaat