Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seram, cacing setan ditemukan di dalam perut bumi

Sejenis mahluk dengan wujud "cacing setan" baru-baru ditemukan di kedalaman beberapa kilometer di perut bumi. Sejauh ini, hewan inilah yang merupakan satu-satunya hewan darat yang ditemukan paling jauh di kedalaman tanah.


Seram, cacing setan ditemukan di dalam perut bumi

Spesies nematoda baru ini diberi nama Halicephalobus mephisto yang berasal dari kata Mephistopheles yang artinya 'setan', seperti yang terdapat dalam cerita legenda Faustian yang menggambarkan adaya biosfer kaya di dalam perut bumi.

Cacing setan ini ditemukan di kedalaman 3,6 kilometer di sebuah pertambangan emas yang terdapat di Afrika Selatan. Sebelumnya para ilmuwan meyakini kalau nematoda ini hanya mampu untuk hidup hingga kedalaman puluhan meter di bawah tanah. Selama ini hanya mikroba saja yang dikenal mampu hidup dalam kedalaman tersebut, namun kemudian diketahui bahwa mikroba tersebut ternyata menjadi makanan cacing setan itu. 

"Cacing setan ditemukan di kedalaman 3,5 kilometer di dalam perut bumi

Tapi jangan bayangkan cacing setan yang bermukim di dalam perut bumi ini mempunyai ukuran tubuh yang besar seperti dalam film Tremors (1990), karena cacing setan ini justru berukuran sangat kecil yaitu hanya sepanjang 0,5 mm. 

“Kedengarannya ini seperti penemuan kecil, tapi bagi saya, seperti menemukan ikan paus di Danau Ontario. Makhluk ini jutaan kali lebih besar dari bakteri yang mereka makan. Cacing yang “mengejutkan” di kedalaman yang ekstrim,” kata Tullis Onstott, geomicrobiologist dari Princeton University di New Jersey.


Onstott dan Gaetan Borgonie, nematologist dari  Universitas Ghent, Belgia, pertama kali menemukan H. mephisto di  sebuah tambang emas yang dalam di Afrika Selatan. Namun, waktu itu tim tidak yakin apakah cacing tersebut ikut tergali oleh penambang, atau keluar dari bebatuan.


Untuk mengetahuinya, Borgonie bahkan rela menghabiskan waktu satu tahun hanya untuk menggali jauh ke dalam tambang guna menyusuri saluran-saluran air yang kecil. Ia juga mengambil sampel dan menyaringnya untuk mencari nematoda yang tinggal di saluran air tersebut. Sejauh ini, Borgonie telah menyaring 31.582 liter air sampai kemudian ia menemukan keberadaan cacing setan ini di beberapa sampel bebatuan. 


Yang mengejutkan lagi, ternyata para peneliti menemukan fakta baru bahwa spesies cacing ini telah ada sejak ribuan tahun. Berdasarkan hasil pengujian isotop di air tempat cacing itu ditemukan, diketahui telah berumur antara 3.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa hewan tersebut telah berevolusi agar bisa bertahan hidup dalam menghadapi tekanan alam yang kuat dan panas yang luar biasa di dalam perut bumi. 


Penambangan emas di Afrika Selatan tempat ditemukan cacing setan
“Penemuan ini mungkin tidak begitu mengejutkan bagi kalangan nematologists, tapi bagi saya, sangat mencengangkan. “Batas kehidupan multisel kini telah meluas secara signifikan dalam planet kita,” kata Onstott.
 

Para penemu cacing setan ini berharap kalau penemuan mereka tersebut bisa memberi inspirasi pada para peneliti untuk mencari lebih banyak lagi kehidupan yang kompleks di tempat lain di muka bumi.  

“Orang-orang biasanya berpikir hanya bakteri saja yang bisa hidup di bawah permukaan planet seperti Mars. Penemuan ini mengatakan sebaliknya,” tukas Onstott.