Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Sulaiman dan misteri yang mengitarinya

Nabi Sulaiman A.S adalah Nabi utusan Allah yang dalam kehidupannya banyak diliputi oleh peristiwa-peristiwa yang penuh keajaiban. Selain itu Nabi Sulaiman tidak hanya terkenal karena kebijaksanaannya saja tetapi juga karena kekayaannya yang sangat luar biasa. Karena itu pula tidak sedikit para arkeolog, sejarawan dan pemburu harta karun yang menghabiskan waktu mereka hanya untuk mencari peninggalan Nabi Sulaiman itu.





Salah satu peninggalan yang banyak dicari adalah Tabut Perjanjian yang merupakan sebuah wadah yang digambarkan berisi 2 loh batu yang bertulisakan 10 perintah Allah ketika Nabi Musa A.S mendaki Gunung Sinai.

Nabi Sulaiman A.S merupakan anak dari Nabi Daud A.S, semenjak kecil beliau telah menampakkan kecerdasan dan ketajaman pemikirannya. Banyak permasalahan pelik yang berhasil dituntaskan oleh Nabi Sulaiman, di antaranya ketika terjadi sengketa antara pemilik domba dan pemilik kebun.

Setelah beliau cukup umur dan setelah ayahandanya wafat, Allah SWT mengangkatna sebagai Nabi dan Rasul. Beliau juga diangkat sebagai Raja dari Kerajaan Bani Israil. Pengaruh kekuasaan Nabi Sulaiman tak hanya berlaku atas manusia saja tetapi juga meliputi seluruh mahluk penghuni bumi seperti binatang, tumbuh-tumbuhan dan Jin. Bahkan Nabi Sulaiman memiliki kemampuan untuk mengerti bahasa semua mahluk termasuk bahasa berbagai jenis binatang dan tumbuhan.

Istana Nabi Sulaiman atau yang sering disebut sebagai Raja Solomon (King Solomon) sangat megah, yang dibangun secara bergotong royong oleh manusia, binatang , dan Jin. Jika digambarkan dinding istana terbuat dari batu pualam, sementara tiang dan pintunya terbuat dari emas dan tembaga, atap dibuat dari perak sedangkan semua ukiran, hiasan terbuat dari mutiara dan intan berlian. Bahkan pasir-pasir yang berada di taman ditaburi dengan mutiara dan intan berlian.

Banyak mukjizat dan peristiwa-peristiwa yang penuh keajaiban menghiasai kehidupan Nabi Sulaiman, termasuk salah satu di antaranya adalah pertemuannya dengan Ratu Bilqis. Berikut beberapa kisah-kisah Nabi Sulaiman A.S.

Kisah Nabi Sulaiman dan semut

Awal-awal kenabian Nabi Sulaiman ditandai dengan sebuah peristiwa yang luar biasa, yaitu ketika ia mampu mendengar ucapan seekor semut yang merasa terancam keselamatannya. Pada waktu itu Nabi Sulaiman beserta bala tentaranya akan melintasi sebuah lembah yang kebetulan terdapat sarang semut.



Ditengah perjalanan, Beliau menyuruh pasukannya berhenti, "Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk ALlah untuk menyelamatkan diri," ucap Nabi Sulaiman.

"Wahai Nabiyullah, mengapa kita tiba-tiba berhenti di tengah jalan," tanya salah satu rombongan.
"Di depan ada lembah semut yang di dalamnya terdapat jutaan semut, mereka akan kusuruh untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita," jawab Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman melakukan hal tersebut setelah dirinya mendengar perkataan dari Raja Semut yang menyuruh para semut lainnya untuk segera berlindung sebelum terjinak oleh Nabi Sulaiman dan pasukannya.

" Wahai rakyatku, masuklah ke dalam rumahmu agar tidak terinjak Sulaiman dan bala tentaranya, "kemudian masuklah semut-semut itu berlindung dalam tanah.

Ketika kaum semut itu tengah sibuk menyelamatkan diri, Nabi Sulaiman menyuruh kepada rombongannya untuk berhenti dan menganjurkan mereka untuk terus bersyukur kepada Allah SWT.

Setelah beberapa saat berhenti, Nabi Sulaiman dan rombongannya kembali meneruskan perjalanan.

Ketika melintasi lembah semut itu, Nabi Sulaiman dan rombongannya mendapatkan pujian dari Raja Semut. Kaum semut bersyukur karena sarangnya tidak rusak oleh rombongan Nabi Sulaiman.

"Kami takjub kepada Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, sehingga tidak ada satupun yang terbunuh diantara kami," kata Raja Semut.

Kisah ini merupak cuplikan dari ayat Al Qur'an surat An-Naml ayat 18 yang artinya, "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." (QS. An-Naml: 18).

Kisah Nabi Sulaiman dan burung hud-hud

Suatu hari nabi Sulaiman mengumpulkan semua bala tentaranya yang terdiri dari kelompok manusia, jin, dan angin. Semua kelompok burung hadir dan satu yang tidak ada, yaitu Hud-hud. Ketika mengetahui jika burung Hud-hud tidak ada, maka iapun berkata untuk mencabut bulunya.

Pada suatu masa, Nabi Sulaiman mengumpulkan semua pasukannya yang terdiri dari kelompok manusia, Jin dan binatang. Dalam pertemuan tersebut sekelompok burung ikut menghadirinya, namun hanya satu jenis burung yang tak tampak hadir yaitu Hud-hud. Ketika tahu burung hud-hud tidak memenuhi undangannya, Nabi Sulaiman berkata untuk mencabuti bulu-bulunya sebagai hukuman.



Namun tiba-tiba datanglah burung hud-hud itu dengan tergopoh-gopoh sambil menundukkan kepalanya.

" Ampun baginda, sebenarnya hamba telah pergi jauh tanpa seijinmu. Namun kedatanganku membawa berita yang benar, "kata burung hud-hud itu sambil terbata-bata, dan tanpa disuruh burung itu langsung bercerita tentang sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang ratu yang bernama Ratu Balqis, namun ratu tersebut telah ingkar kepada Allah.

Mengetahui cerita tersebut Nabi Sulaiman memaafkan kesalahan si burung lalu ia menyuruh burung itu untuk mengantarkan sebuah surat kepada Ratu Balqis yang berisi seruan agar Ratu Bilqis segera sadar dan menyembah Allah.

Tak menunggu waktu lama, burung hud-hud itu segera mengantarkan surat tersebut. Ratu Bilqis yang menerima surat itu kemudian bermusyawarah dengan para pejabat istana. Sebagian dari mereka mengatakan tidak mau tunduk kepada perintah Sulaiman dan memiliki untuk berperang lantaran menganggap pasukan mereka lebih kuat.

Namun sebelum Ratu Bilqis mengirimkan pasukan untuk menyerangnya, ia terlebih dahulu mengirimkan seorang utusan untuk mengetahui berapa besar kekuatan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman. Namun sebelum utusan Ratu Bilqis itu tiba, burung hud-hud telah terlebih dahulu memberitahukannya pada Nabi Sulaiman.

Dengan segera Nabi Sulaiman menyuruh rakyatnya untuk menghiasi negeri mereka agar terlihat indah. Tak lama setelah negeri tersebut berhias diri datanglah utusan Ratu Balqis yang terkagum-kagum oleh keindahan dan ketenteraman dari negeri itu.

Setelah menemui Nabi Sulaiman ia pun berkata, " Baginda, kami datang untuk damai. Namun biarkan kami menyembah apa yang telah menjadi sesembahan nenek moyang kami. Dan ini sekedar tanda persahabatan kita, " kata utusan itu sambil menyerahkan bingkisan. Nabi Sulaiman sangat tersinggung dengan pemberian hadiah itu.

" Kami tidak memerlukan hadiah apapun dari ratu kalian. Kami hanya ingin mengajak ratumu menyembah kepada Allah. Jika tidak niscaya aku akan memerangi negerimu, "kata nabi Sulaiman.

" Jika itu baginda inginkan, izinkan hamba kembali ke negeri Saba' dan merundingkannya dengan ratu, " ujarnya sambil meninggalkan Nabi Sulaiman dengan perasaan kecewa.

Pertemuan Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman AS

Sesampainya di istana Shaba milik Ratu Bilqis, utusan itu segera mengatakan apa-apa yang telah dilihatnya, termasuk mengenai kemegahan kerajaan Sulaiman dan penolakannya atas hadiah yang dikirimkan oleh Ratu Shaba, bahkan mengancam akam memerangi Ratu Bilqis jika tidak mau tunduk pada anjurannya.

Mendengar cerita dari utusannya mengenai kemegahan dan kemewahan Kerajaan Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis merasa tertarik untk bisa melihatnya secara langsung. Maka ia pun segera mengajak beberapa pejabat istana untuk mengunjungi Kerajaan Sulaiman dari dekat.

Namun, lagi-lagi Nabi Sulaiman telah mengetahui niat Ratu Bilqis tersebut dari pasukan angin yang terlebih dahulu memberitahukannya.

" Hal inilah yang kutunggu, sebab aku dapat menaklukkan tanpa peperangan, "pikir nabi Sulaiman. Kemudian ia mengumpulkan semua tentaranya untuk berunding.

" Siapa yang sanggup mendatangkan singgasana Bulqis sebelum ia datang ke sini ? "tanya nabi Sulaiman.

" Hamba sanggup mendatangkannya dalam waktu sekejap, "kata Jin dengan penuh keyakinan.
Nabi Sulaiman kemudian menyuruh Jin itu untuk segera melakukannya, dan dalam waktu sekejap Singgasana Ratu Balqis telah ada dihadapan Nabi Sulaiman. Singgasana itu pun kemudian dihiasnya sedemikian rupa dan diletakkannya pada bagian depan ruangan.

Tidak lama kemudian pengawal istana memberi tahukan bahwa ratu Balqis telah tiba. Sulaiman menjemputnya dan mengajak masuk ke dalam. Setelah masuk ke dalam, ratu Balqis mengangkat gaunnya hingga kelihatan lututnya. la mengira lantai itu berair. Melihat hal ini nabi Sulaiman menjelaskan bahwa lantai itu terbuat dari marmer yang sangat bening.



Sesampainya mereka di ruangan dalam, nabi Sulaiman menyuruh duduk di singgasananya sendiri. " Wahai Bilqis, masih ingatkah akan kursimu ? "tanya nabi Sulaiman dengan menunjukkan pada singgasana Bilqis.

" Kursi ini seperti kursiku. Dan ini memang benar-benar kursiku, "kata ratu Bilqis setelah mengamati kursi yang didudukinya.

Semenjak itulah ratu Balqis beriman kepada Allah dan mengakui kenabian Sulaiman. Hal itu telah diterangkan dalam Al Qur'an surat An-Naml ayal 44, yang artinya: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat dholim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Tuhan semesta Alam.' (An Naml: 44)

Wafatnya Nabi Sulaiman

Setelah berhasil mengajak Ratu Balqis untuk menyembah Allah, Nabi Sulaiman berniat membangun sebuah masjid yang megah dan untuk membangun masjid tersebut beliau mengerahkan semua pasukannya yang terdiri dari jin dan manusia untuk membantunya.

Namun belum selesai masjid itu dibangun, Nabi Sulaiman telah wafat tanpa ada satupun yang menyadarinya. Lantaran sikap Nabi pada waktu itu masih seperti sedang mengawasi sambil memegang tongkatnya. Namun ketika tongkatnya itu telah habis keropos dimakan rayap, Jasad Nabi Sulaiman pun terjatuh dan membuat kaget seluruh pasukannya.


Tulisan-tulisan berikut membahas mengenai harta karun dan misteri cincin yang dikenakan Nabi Sulaiman.

MISTERI HARTA KARUN NABI SULAIMAN

Baru-baru ini, seorang profesor dari Universitas St Andrew, James Davila, berhasil menerjemahkan sebuah teks berbahasa Ibrani bernama Treatise of the Vessels. Berdasar teks itu, Davila mengklaim Kuil Solomon tempat penyimpanan harta karun tersebut kemungkinan tersebar di wilayah Timur Tengah.

Namun sayang, lokasi pasti harta karun itu tetap saja masih misterius. Laman Daily Mail bahkan menyebut teks yang diterjemahkan Davila itu tidak lebih dari sekadar hiburan daripada petunjuk terhadap harta karun yang hilang itu. Meski demikian, teks yang diterjemahkan Davila itu setidaknya telah mempersempit kemungkinan di mana lokasi harta karun legendaris itu tersembunyi.

"Beberapa (harta) yang tersembunyi di berbagai lokasi di Tanah Israel dan di Babilonia, sementara yang lain dikirim ke malaikat Shamshiel, Michael, Gabriel dan mungkin Sariel," tulis Davila dikutip Liputan6.com dari International Science Times, Untuk diketahui, Babilonia berada di wilayah Irak.

Namun, teks yang diterjemahkan Davila itu mengandung sejumlah ketidakkonsistenan. Sehingga para arkeolog akan kesulitan untuk melakukan penelitian yang lebih serius. Pada bagian prolog misalnya, disebutkan harta itu telah disembunyikan oleh Shimmur, orang Lewi --salah satu dari 12 suku di Israel-- dan para sahabatnya. Namun berikutnya dalam teks itu disebutkan harta itu disembunyikan Shamshiel dan malaikat lainnya.

Tapi penting untuk diingat bahwa Davila hanya seorang penerjemah, bukan penulis yang telah membuat inkonsistensi tersebut. "Saya percaya penulis melihat berbagai legenda tanpa memperhatikan konsistensinya," tulis Davila.

Teks itu juga memuat daftar harta karun Nabi Sulaiman, mulai ornamen Taman Eden, instrumen musik yang terbuat dari emas, dan Kemah Suci --tempat ibadah sentral yang dapat dipindah-pindahkan untuk bangsa Ibrani.

Peninggalan paling suci di antara harta karun itu adalah Tabut Perjanjian, peti bersepuh emas yang usianya sekitar 3000 tahun. Berdasar teks kitab orang Israel, the Ten Commandments atau Sepuluh Perintah Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa terdapat dalam peti itu, dan tersimpan di Haikal Sulaiman atau Solomon Temple itu. Selain itu, peti tersebut juga berisi berbagai harta karun.

Bangsa Babilonia menghancurkan Kuil Sulaiman pada 587 Sebelum Masehi. Sejak itu, peti berisi harta karun tersebut lenyap. Selama berabad-abad para arkeolog mencari peti harta karun itu. Namun tetap saja tidak punya petunjuk keberadaan peti itu dirusak ataupun disembunyikan. Belakangan, sebuah teks dari abad XV yang diterjemahkan mengklaim peti harta karun itu disembunyikan sejumlah orang Suku Lewi dan para nabi.

Nabi Sulaiman dikenal sebagai putra King David atau Raja Daud atau Nabi Daud dengan Ratu Bathsheba. Dia merupakan raja ketiga bangsa Israel yang hidup pada 965-925 SM. Israel mencapai puncak kejayaan di bawah pimpinan Nabi Sulaiman. Dia juga membangun Haikal Sulaiman atau Bait Suci orang-orang Yahudi yang juga diduga sebagai tempat penyimpanan harta karun.

Sumber: Liputan 6