Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayam Cemani, "Lamborghini hitam" dari Indonesia

Sudah menjadi kebanggaan bagi rakyat Indonesia ketika salah satu jenis ayam yang merupakan ayam asli Indonesia kini menjadi jenis ayam yang cukup terkenal dan banyak dipelihara di seluruh dunia. 

Uniknya ayam tersebut menjadi terkenal bukan dikarenakan penampilannya yang cantik sebagaimana ayam serama atau ayam hias lainnya, namun karena seluruh tubuh dan bulu-bulunya yang berwarna hitam kelam. 

Tebakan anda tepat, ayam yang dimaksud ini adalah ayam cemani yang di mancanegara sana dijuluki sebagai Lamborghini of chickens atau lamborghini nya ayam!.

Julukan sebagai ayam mewah atau ayam lamborghini tampaknya cukup beralasan karena di beberapa negara di Eropa harga paling murah untuk ayam cemani ini adalah US$ 2500 atau lebih dari 30 juta rupiah, harga tersebut akan semakin tinggi lagi tergantung kondisi dan usia dari ayam tersebut.

Meskipun akhir-akhir ini sudah banyak penangkar-penangkar ayam cemani baik yang berada di dalam maupun di luar negeri namun ayam cemani tetap menyandang predikat sebagai ayam langka. Ya, selain memang cukup sulit ditemukan warna hitam yang dimilikinya pun termasuk cukup langka.



Warna hitam adalah warna yang umum pada beberapa jenis binatang, misalnya saja burung srigunting, gagak, atau kucing hitam, tapi warna hitam yang terdapat pada ayam cemani ini cukup unik dan langka, karena bisa ditemukan di seluruh tubuhnya termasuk organ-organ bagian dalamnya.
 
Ayam cemani dikembangkan untuk pertama kalinya di Pulau Jawa. Dalam tulisan sebelumnya disebutkan bahwa ayam cemani merupakan perkembangan dari ayam kedu hitam. Ayam khas dari daerah Kedu yang berada di Temanggung

Ayam cemani dikembangkan untuk pertama kalinya di Pulau Jawa, Indonesia. Dalam tulisan sebelumnya disebutkan bahwa ayam cemani merupakan perkembangan dari ayam kedu hitam yang pada jaman dahulu banyak dipelihara oleh penduduk desa Kedu sejak jaman Kerajaan Majapahit.

Di tempat asalnya yaitu di Indonesia terutama di Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia, ayam cemani dianggap sebagai ayam yang memiliki unsur magis karena mempunyai warna hitam yang sangat sempurna yang 100% terdapat pada seluruh tubuhnya mulai dari bagian dalam seperti daging, tulang, dan darahnya yang berwarna hitam juga bagian jeroannya mulai dari rongga mulut, tenggorokan, lidah yang semuanya memiliki warna yang sama dengan warna kulit, jengger, mata, kaki, kuku, serta bulu-bulunya yaitu hitam legam.


Karena dianggap mengandung unsur magis itu, ayam cemani banyak dicari untuk digunakan sebagai syarat dalam laku ritual yang umum di masyarakat kita atau sekedar dipelihara untuk tujuan memudahkan rezeki. Selain itu daging ayam cemani mempunyai kandungan zat besi yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan setelah melahirkan.


 
Di Mancanegara ayam cemani banyak dipelihara untuk kemudian diternakkan, meski hasil produksinya bukan untuk digunakan sebagai media ritual namun lebih banyak dimanfaatkan sebagai ayam hias, ayam peliharaan, bahkan dijadikan sebagai salah satu menu dari restoran-restoran kelas atas karena memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, termasuk kandungan zat besinya itu. Bahkan cara memasaknya pun membutuhkan waktu yang sangat lama agar dagingnya tersebut benar-benar bisa dimakan.


 
Warna hitam yang terdapat dalam tubuh ayam cemani ini  dihasilkan oleh fibromelanosis yang mempromosikan proliferasi sel-sel pigmen berwarna hitam. Sedangkan gen yang menyebabkan fibromelanosis itu sendiri adalah merupakan salah satu bentuk mutasi yang pernah dilakukan oleh peternak di Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Mutasi seperti ini juga bisa ditemukan pada jenis ayam lainnya seperti ayam hitam Swedia (Svart Hona), yang mempunyai ciri-ciri fibromelanistik yang sama dengan ayam cemani, namun warna yang dimiliki oleh ayam cemani ini lebih hitam dan meliputi seluruh bagian tubuhnya.

Meski memiliki tubuh dengan organ bagian dalam yang berwarna hitam legam, namun ada satu yang mempunyai warna normal yaitu telurnya.

Beternak ayam cemani
Beternak ayam cemani sebenarnya tidak jauh berbeda dengan beternak ayam jenis lainnya pada umumnya. Untuk satu ekor jantan ayam cemani bisa ditempatkan dengan beberapa betina dalam satu kandangnya. Begitu pula dengan pakan yang diberikannya harus terdiri dari pakan yang tinggi nutrisi agar ayam tersebut tidak mudah terserang penyakit.



Namun untuk menghasilkan ayam cemani yang sempurna ( keturunan asli) tentu anda harus menggunakan kedua indukan dari jenis ayam cemani aseli, karena tak jarang di pasaran saat ini banyak beredar ayam cemani silangan yang bukan merupakan keturunan murni.

Semoga bermanfaat