Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jodhaa Akbar, Kisah Cinta yang dibalut politik

Selain Mahabharata dan Mahadewa, ada satu serial lagi yang menarik untuk ditonton yaitu Jhodaa Akbar. Sebuah kisah yang mengetengahkan hubungan cinta yang dilandaskan pada keyakinan dan politik. 

Kisah Jodhaa Akbar memang bisa menggugah perasaan kita akan ketulusan cinta yang dibalut kepentingan politik. Bagaimanakah kisahnya dan apa makna yang bisa kita ambil dari kisah Jodhaa Akbar akan kita simak berikut ini.

Sebelum popular sebagai film serial di televisi, Jodha Akbar juga pernah popular pada tahun 2008 sebagai film bioskop beberapa waktu lalu yang dibintangi oleh Aktor dan Aktris besar Bollywood seperti Aishwaria Rai dan Hrithik Roshan yang berperan sebagai Jodhaa dan Jalaludin Mohammad Akbar

Aishwaria Rai sebagai Jodhaa dalam Jodha Akbar ( 2008 )


Bahkan konon katanya film Jodhaa Akbar yang disutradarai oleh Ashutosh Gowariker merupakan film kolosal termahal dan terbesar di India. 

Menyambung kesuksesan film tersebut, Zee Tv dengan kisah serupa pun meraih kesuksesan yang sama. Serial Jodhaa Akbar (2013) dibintangi oleh  Rajat Tokas sebagai Jalaluddin Muhammed Akbar dengan Paridhi Sharma yangberperan sebagai Rajkumari Jodhaa Bai.


Jodha Akbar bercerita tentang sejarah kisah cinta abad ke-16 dari Kaisar Muslim Akbar dengan salah seorang putri dari Rajput, Jodhaa. Bahkan konon kabarnya kisah tersebut merupakan sebuah kisah yang nyata adanya, bahkan disebutkan pula sang ayah dari Jalaludin Mohammad Akbar adalah seorang raja India yang pernah membangunkan istana Taj Mahal untuk istrinya. 


Meskipun begitu banyak juga orang-orang yang memiliki anggapan bahwa kisah dalam Jodha Akbar adalah kisah yang dicampur adukkan antara kisah nyata dan dongeng. 

Awal-awal cerita lebih banyak berfokus pada perang dan politik, karena memang itulah latar belakang dari kisah ini, sampai akhirnya terjadi pernikahan antar dua agama berbeda yang tidak dilandaskan dengan percintaan, akan tetapi lebih kepada kepentingan politis untuk menciptakan hubungan yang harmonis di antara negara-negara terlibat dan negara di sekitarnya. 




Jalaludin Mohammad Akbar adalah seorang yang berlatar belakang muslim yang taat, sedangkan Jodha dibesarkan dalam lingkungan keluarga Hindu yang juga taat. Seperti kita ketahui bersama, India sejak dahulu memiliki dua agama besar yaitu Hindu dan Islam, sejak dahulu juga kedua agama ini sering berseteru sampai terjadinya perpindahan besar-besaran warga muslim India keluar dari negaranya lalu membentuk Pakistan. 

Apa yang bisa kita ambil dari kisah Jodhaa Akbar ini adalah fakta bahwa setiap agama memiliki keindahannya sendiri-sendiri.  Islam adalah agama yang indah, dan apa yang selama ini dianggap oleh Dunia Barat sebagai agama yang keras, sangat jauh berbeda dari kenyataan yang sebenarnya, dan itu pula yang ingin dikisahkan dalam film ini.

Dalam sebuah adegan dikisahkan ketika malam pertama dari Jodha dan Jalaludin Akbar yang karena dilandaskan oleh hubungan akibat perjodohan politik membuat Jodha tidak mau menjalankan kewajibannya sebagai seorang isteri karena ia masih belum bisa menerima kehadiran Jalaludin Akbar. Jalaludin pun berucap bahwa dalam Islam, tidak pernah ada pemaksaan kehendak. 



Toleransi antara dua agama besar di India yaitu, Islam dan Hindu itulah yang ingin dibawakan dalam kisah ini. Bagaimana takjubnya Jodha ketika melihat dan mendengar Jalaludin Akbar yang sedang beribadah, begitu pula Jalaludin ketika melihat cara Jodha bersembahyang.

Kisah cinta yang tadinya hanya didasarkan oleh hubungan politik itupun lantas berubah menjadi perasaan cinta yang sesungguhnya. Akbar benar-benar jatuh cinta pada Jodha, seorang wanita yang memiliki pemikiran tidak perlu takut terhadap kekuasaan suaminya.