Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Praneet Bhatt aktor di balik kelicikan Sangkuni

Siapa sangka tampang licik sangkuni dalam serial Mahabharata ternyata jauh berbeda dengan tampang dari aktor yang memerankannya. Praneet Bhatt yang meskipun berperan sebagai tokoh yang paling dibenci oleh para penonton serial ini, ternyata membuat penggemarnya semakin penasaran dengan kisah kehidupan pribadinya dibalik tokoh licik yang diperankannya itu.  



Dalam kehidupannya, Praneet Bhatt adalah seorang yang berhasil menyelesaikan pendidikan di bidang teknik namun ia justru lebih menyukai dunia peran dibanding dunia mesin dan teknologi yang sudah ia kuasai. Nama Praneet Bhatt sudah mulai dikenal orang ketika ia memerankan tokoh Adi dalam serial televisi india Geet Hui Sabse Parayi (Star One), dan Suvreen Guggal - Topper of The Year sebagai Jolly.


Kini ia terlibat dalam serial Mahabharata dengan berperan sebagai Sangkuni, paman dari Duryodana yang terkenal dengan lidahnya yang tajam dan kelicikannya. Untuk berperan sebagai Sangkuni bukanlah hal yang mudah, karena ia harus pandai merubah mimik wajahnya menjadi mimik licik. Bukan hanya itu saja, pria kelahiran 26 September ini pun pernah mengalami cedera setalah jatuh dari ketinggian 3 meter ketika sedang memerankan tokoh culas itu.



Beruntung, bantuan dari tenaga medis segera Praneet Bhatt dapatkan untuk mengobati luka memar di hidung. “Pemain lain dan kru sangat tegang melihat kondisi saya seperti itu. Saya diberi bantuan medis dengan segera. Hidung saya bengkak. Tapi show must go on, jadi saya langsung syuting kembali keesokan harinya,” ujar Praneet Bhatt sebagaimana dikutip Indiatimes.com.



Dilansir Filmyfolks, karakter Sengkuni yang diperankan oleh Praneet Bhatt merupakan sosok licik yang memiliki satu mata yang bisa melihat. Jadi saat syuting, Praneet harus menutup salah satu matanya atau ditutup dengan menggunakan kain.



“Saat saya diberi pilihan untuk menutup salah satu mata saya mengenakan kain saya merasa ada sesuatu di mata saya jadi saya memilih menutup mata daripada menggunkan kain. Ini benar-benar memberikan efek yang nyata untuk karakter ini,” ujar Praneet Bhatt.

Sangkuni dalam kisah Mahabharata 

Dalam kisah Mahabharat dalam pewayangan Jawa, Sangkuni adalah Mahapatih sekaligus merangkap penasehat raja di Kerajaan Astina yang dikuasai keluarga Kurawa. Patih Sengkuni terkenal dengan prinsip hidupnya yang ekstrem: biarlah orang lain menderita yang penting hidupnya bahagia.
Dengan prinsip hidup seperti itulah Sengkuni menjalani karirnya: munafik, licin, licik, culas, hasut, penuh tipu muslihat. 

Hebatnya pula, Sengkuni adalah pemilik ajian Pancasona, sebuah ilmu kedigdayaan yang membuatnya sakti madraguna: punya daya tarik, kebal terhadap segala jenis senjata, bahkan bila tubuhnya terputuspun tubuhnya bisa tersambung (utuh) kembali. Maka jadilah Sengkuni sebagai sosok manusia jahat yang sulit ditaklukkan.

Mengingat cerita wayang adalah filsafat yang dikemas dalam kesenian, maka sosok Sengkuni dengan Ajian Pancasonanya hanyalah potret (gambaran) karakter manusia sepanjang masa. Dia adalah symbol kemunafikan, keserakahan, arogansi, dan keangkaramurkaan. Kapan pun dan dimana pun di dunia ini, manusia-manusia berkarakter Sengkuni akan selalu ada, bahkan di sekitar kita kini dan di sini. 

Sengkuni adalah symbol sosok manusia cerdik-terdidik, cerdas dan pandai, trampil serta memiliki daya tarik (pesona). Itu sebabnya sosok seperti ini mudah meraih simpati, mendapat kepercayaan, dan gampang merekrut pengikut. 

Sangkuni yang robek-robek tubuhnya oleh Bima yang murka
Sangkuni menemui ajalnya dalam perang Bharatayuddha setelah sebagian besar keluarga Kurawa gugur di Kurusetra. Dalam perang besar tersebut, Sangkuni tewas di tangan Bima.