Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jauh dari kata sangar, ternyata Dinosaurus punya suara mirip burung

Dalam film-film sains fiksi seperti Jurassic Park atau film sejenis, sering kita dengarkan suara garang dinosaurus atau mahluk purba lainnya yang sangar dan cukup menakutkan. 


Nah, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan fakta yang tidak disangka-sangka. Meskipun bertubuh besar dengan gigi-giginya yang tajam siap merobek mangsa, dinosaurus ternyata mempunyai suara yang mirip seperti suara burung. 


Seperti dilansir dari CBC (17/10), hasil temuan itu merupakan kesimpulan para ilmuwan dari University of Texas di Austin yang diterbitkan di jurnal Biology Historical.

Julian Clarke, ahli paleontologi yang tergabung dalam tim penelitian tersebut mengungkapan bahwa dinosaurus adalah hewan yang paling dekat keturunannya dengan unggas seperti burung dan ayam. 

"Kalau ingin mendengarkan seperti apa suara dinosaurus itu, kita bisa mengamati keturunan terdekat dengan dinosaurus," kata Clarke. 

Evolusi Dinosaurus

Suara burung dihasilkan oleh syrinx, yaitu organ yang memproduksi suara. Syirinx ini setara dengan kotak suara yang dimiliki manusia. Syrinx berisi selaput yang bergetar dan menghasilkan suara saat udara dari paru-paru melewatinya. 

Otot-otot kontrol yang detail dari syirinx itulah yang memproduksi kicauan. Sementara burung dengan otot vokal yang lebih rumit dapat menghasilkan suara kicauan yang lebih kompleks. 

Tidak seperti kotak suara manusia yang terletak pada bagian atas trakea, syrinx burung terletak jauh lebih rendah di bawahnya yaitu di persimpangan dua saluran udara yang mengarah langsung ke paru-paru.

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan, suara dinosaurus lebih cenderung memiliki kemiripan dengan suara burung dan tidak mengaum atau melengking. 

Sementara hewan-hewan predator seperti singa atau beruang akan mengeluarkan suara gemuruh ketika menyerang. Namun pada dinosaurus dan burung, mereka kebanyakan akan mengeluarkan suaranya hanya untuk memanggil teman atau untuk mempertahankan wilayah, dan hanya lebih kepada komunikasi antar sesamanya saja. Hal tersebut tentu berbalik dengan pandangan banyak orang yang beranggapan dinosaurus akan mengaum saat menerkam mangsanya.