Uniknya Desa Bengkala yang penduduknya tidak bicara
Sebagai pulau yang banyak dikunjungi wisatawan dari mancanegara, tentu sangat wajar jika kemudian banyak penduduk Bali yang telah menguasai bahasa asing selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
Tapi jika anda berkunjung Desa Bengkala di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali anda akan disambut dengan bahasa yang justru sulit untuk difahami, yang oleh masyarakat Bali di sebut sebagai "Kata Kolok" yang artinya bahasa yang tidak pernah diucapkan.
Secara umum, kata kolok dikenal sebagai 'pembicaraan orang tuli' yang kemudian menjadi sebuah bahasa yang cukup unik yaitu bahasa isyarat khas pedesaan yang bahkan berbeda dengan bahasa isyarat yang banyak digunakan di Indonesia maupun internasional.
Bengkala sendiri berarti tempat bagi orang bersembunyi, dan selama bertahun-tahun para penduduk di desa ini lebih mempercayai kalau tuli mereka itu disebabkan oleh kutukan hantu kolok. Salah satu cerita mitos yang terkenal di kalangan penduduk adalah tentang adanya perkelahian dua orang yang sama-sama mempunyai kekuatan sihir lalu saling mengutuk satu sama lain untuk menjadi tuli.
Di Desa Bengkala, seluruh penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Para warganya akan berkomunikasi tidak dengan kata-kata tetapi dengan tangan mereka. Selama bertahun-tahun para orangtua di Desa Bengkala akan mengajari anak-anak mereka dengan kata-kata kolok (bahasa isyarat), sehingga bisa menanamkan benih kesetaraan yang akan tumbuh saat mereka beranjak dewasa.
Meski sering terjadi kesulitan komunikasi karena tidak semua orang bisa mengerti bahasa isyarat yang cukup unik tersebut , namun mereka mampu menyelesaikannya dengan cara yang sederhana.
sumber: National Geographic
Baca juga bagaimana uniknya tradisi cari jodoh ala Suku Kreung Kamboja dengan pondok cintanya:
Tradisi unik pondok cinta suku kreung
Tapi jika anda berkunjung Desa Bengkala di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali anda akan disambut dengan bahasa yang justru sulit untuk difahami, yang oleh masyarakat Bali di sebut sebagai "Kata Kolok" yang artinya bahasa yang tidak pernah diucapkan.
Secara umum, kata kolok dikenal sebagai 'pembicaraan orang tuli' yang kemudian menjadi sebuah bahasa yang cukup unik yaitu bahasa isyarat khas pedesaan yang bahkan berbeda dengan bahasa isyarat yang banyak digunakan di Indonesia maupun internasional.
Bengkala sendiri berarti tempat bagi orang bersembunyi, dan selama bertahun-tahun para penduduk di desa ini lebih mempercayai kalau tuli mereka itu disebabkan oleh kutukan hantu kolok. Salah satu cerita mitos yang terkenal di kalangan penduduk adalah tentang adanya perkelahian dua orang yang sama-sama mempunyai kekuatan sihir lalu saling mengutuk satu sama lain untuk menjadi tuli.
Di Desa Bengkala, seluruh penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Para warganya akan berkomunikasi tidak dengan kata-kata tetapi dengan tangan mereka. Selama bertahun-tahun para orangtua di Desa Bengkala akan mengajari anak-anak mereka dengan kata-kata kolok (bahasa isyarat), sehingga bisa menanamkan benih kesetaraan yang akan tumbuh saat mereka beranjak dewasa.
Meski sering terjadi kesulitan komunikasi karena tidak semua orang bisa mengerti bahasa isyarat yang cukup unik tersebut , namun mereka mampu menyelesaikannya dengan cara yang sederhana.
sumber: National Geographic
Baca juga bagaimana uniknya tradisi cari jodoh ala Suku Kreung Kamboja dengan pondok cintanya:
Tradisi unik pondok cinta suku kreung