Perjalanan sejarah kereta api di Bogor
Sebagai moda transportasi yang paling banyak diminati banyak kalangan, kereta api merupakan salah satu jenis angkutan umum yang terbebas dari kemacetan jalan raya.
Namun siapa bisa menyangka jika alat transportasi ini dulunya merupakan simbol kehidupan modern yang hanya bisa dinikmati para bangsawan di akhir abad ke-19.
Di Pulau Jawa, kereta api mulai digunakan sejak tahun 1863. Pada masa-masa awal, kereta api digunakan untuk mendukung percepatan arus perekonomian terutama perdagangan hasil-hasil perkebunan yang ditujukan untuk kepentingan ekspor sejak diberlakukannya sistem tanam paksa oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda.
Selain itu, kereta api juga dianggap sebagai salah satu kebutuhan trasnportasi yang paling diperlukan dan cukup layak, terutama sarana jalan raya yaitu Jalan Raya POS atau Groote postweg yang dibangun di masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811) pada waktu itu masih belum memadai untuk mendukung kegiatan arus perdagangan.
Jalur kereta api pertama yang dibangun adalah rute dari Semarang ke Yogyakarta, setelah itu rute tahap dua yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta mulai dibangun pada tahun 1871. Pembangunan rute Bogor - Jakarta dibangun oleh Perusahaan jawatan kereta api milik Belanda yaitu NIS atau Nederlandch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Netherlands East-Indies Railway Company.
Pembangunan tersebut berlangsung selama dua tahun dan baru mulai dibuka pada tanggal 31 Januari 1873. Rute antara Buitenzorg ke Batavia dianggap cukup menguntungkan namun jalur ini terisolasi dengan jalur milik NIS lainnya yaitu yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Sehingga pada tahun 1875, pemerintah Hindia Belanda mulai mengerjakan proyek jalur kereta api tersebut dengan alasan kepentingan strategis.
Dengan alasan yang sama, pemerintah kemudian membentuk perusahaan kereta Staatspoor-en Tramwegen in Nederlandsh-Indische. Perusahaan ini lah yang kemudian membeli jalur Bogor - Jakarta dari NIS, dan kemudian melanjutkan pembangunan jalur kereta api yang dimulai dari Bogor.
Bersamaan dengan difungsikannya stasiun Bogor pada tahun 1881 , jalur kereta api dari Bogor diteruskan hingga ke Cicurug, Sukabumi. Tahun 1888 jalur tersebut telah mencapai Cilacap, Jawa Tengah.
Perkembangan dunia kereta api kembali terjadi di Bogor seiring masuknya listrik ke kawasan ini. Pada tahun 1925, jalur Bogor - Jakarta mulai menggunakan kereta listrik. Jalur ini mempunyai kapasitas hingga 1500 Volts DC. Pengadaan kereta bertenaga listrik ini bertepatan dengan ulang tahun Staatsspoorwegen (SS) yang ke lima belas.
Namun siapa bisa menyangka jika alat transportasi ini dulunya merupakan simbol kehidupan modern yang hanya bisa dinikmati para bangsawan di akhir abad ke-19.
Foto: HCO Zwolle/ Jaap Tuik | holechistorie.nl |
Di Pulau Jawa, kereta api mulai digunakan sejak tahun 1863. Pada masa-masa awal, kereta api digunakan untuk mendukung percepatan arus perekonomian terutama perdagangan hasil-hasil perkebunan yang ditujukan untuk kepentingan ekspor sejak diberlakukannya sistem tanam paksa oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda.
Selain itu, kereta api juga dianggap sebagai salah satu kebutuhan trasnportasi yang paling diperlukan dan cukup layak, terutama sarana jalan raya yaitu Jalan Raya POS atau Groote postweg yang dibangun di masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811) pada waktu itu masih belum memadai untuk mendukung kegiatan arus perdagangan.
Jalur kereta api pertama yang dibangun adalah rute dari Semarang ke Yogyakarta, setelah itu rute tahap dua yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta mulai dibangun pada tahun 1871. Pembangunan rute Bogor - Jakarta dibangun oleh Perusahaan jawatan kereta api milik Belanda yaitu NIS atau Nederlandch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Netherlands East-Indies Railway Company.
Pembangunan tersebut berlangsung selama dua tahun dan baru mulai dibuka pada tanggal 31 Januari 1873. Rute antara Buitenzorg ke Batavia dianggap cukup menguntungkan namun jalur ini terisolasi dengan jalur milik NIS lainnya yaitu yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Sehingga pada tahun 1875, pemerintah Hindia Belanda mulai mengerjakan proyek jalur kereta api tersebut dengan alasan kepentingan strategis.
Stasiun Bogor | Foto: Tropen Museum |
Dengan alasan yang sama, pemerintah kemudian membentuk perusahaan kereta Staatspoor-en Tramwegen in Nederlandsh-Indische. Perusahaan ini lah yang kemudian membeli jalur Bogor - Jakarta dari NIS, dan kemudian melanjutkan pembangunan jalur kereta api yang dimulai dari Bogor.
Kereta listrik pertama yang digunakan pada tahun 1925 | holechistorie.nl |