Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal usul kumis nyentrik Adolf Hitler

Adolf Hitler adalah seorang diktator yang terkenal dengan Nazi dan lambang swastikanya. Siapa bisa menyangka, pria dengan bentuk kumis yang unik ini ternyata pernah hampir menjadi penguasa dunia. 

Tapi apakah anda tahu kenapa Hitler lebih memilih bergaya dengan kumis nyentrik yang mirip-mirip kumisnya Charlie Chaplin tersebut?   




Dalam sebuah miniseri The World Wars yang disiarkan oleh saluran televisi History, diceritakan mengenai asal mula pecahnya Perang Dunia I (1914-1918). Salah seorang pelaku dari perang besar tersebut adalah seorang perwira Angkatan Darat Jerman berpangkat kopral yang bernama Adolf Hitler. 


sejarah kumis adolf hitler

Pada saat itu, Hitler sudah memiliki kumis tapi bentuknya jauh berbeda dengan yang selama ini kita kenal. Kumis sang calon diktator tersebut masih berwujud kumis tebal melintang  seperti halnya kumis para bangsawan Eropa kebanyakan, lengkap dengan ujugnya yang sedikit lancip. 


Pada suatu hari, Hitler bersama pasukan Jerman lainnya mendapatkan serangan senjata gas beracun dari pihak sekutu. Saat peluru gas itu jatuh di parit pertahanan tempat para pasukan Jerman bersembunyi. Sang komandan memberi perintah untuk segera mengenakan masker anti-gas. 


Adolf Hitler dengan kumis baplangnya

Sontak saja seluruh prajurit tak terkecuali Hitler cepat-cepat mengenakan masker gasnya jika tak ingin nyawanya melayang akibat menghirup gas yang beracun tersebut. Tapi akibat kumisnya yang terlalu tebal dan melintang itu, masker yang dikenakan oleh Hitler tidak tertutup sepenuhnya. Alhasil, selama beberapa waktu Hitler harus menahan nafasnya sampai serangan gas itu berakhir. 


Setelah pengalaman nyaris mati tersebut, Hitler mulai mencukur hampi seluruh kumisnya dan menyisakan sedikit di bagian tengah. Sejak saat itulah, Hitler mulai mempertahankan gaya kumisnya yang nyentrik tersebut.  


Kegemaran Hitler memelihara kumis yang tebal dan melintang itu ternyata sudah dilakukannya sebelum pecahnya Perang Dunia I. Saat perang berlangsung ia pun harus rela mencukur sedikit kumisnya demi melindungi nyawanya.  


Adolf Hitler di tahun 1914 dengan kumis baplangnya yang tebal

Setelah Perang Dunia I berakhir pun, Hitler masih tetap mempertahankan gaya kumis tanggungnya itu sampai berhasil merengkuh kekuasaan di Jerman pada 1930-an. Gaya kumis yang membawa keberuntungan itu pun akhirnya menjadi ciri khas dari sang diktator Adolf Hitler.  [ dailymail ]


Baca juga kisah menarik lainnya : 

Asal usul penggunaan lambang swastika oleh Nazi
Pembentukan divisi muslim dalam pasukan Nazi
Kisah armada kapal selam Jerman di Indonesia