Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri ular pemakan manusia di Kalimantan

Kisah mengenai ular besar pemakan manusia menjadi urban legend atau legenda yang berkembang di kalangan masyarakat Kalimantan. Cerita yang cukup fenomenal adalah ketika banyak anak-anak yang menjadi korban keganasan ular di Kalimantan pada masa kolonial Hindia Belanda. 



Pada masa penjajajahan, banyak penduduk asli yang melarikan diri dari kampung halamannya untuk bersembunyi di dalam hutan belantara Kalimantan, untuk menghindari ancaman orang-orang Belanda yang datang. Namun kemudian muncul ancaman yang baru ketika satu per satu anak-anak mereka hilang tanpa jejak. Pernah suatu ketika, delapan orang anak kecil hilang sekaligus dalam satu hari. Peristiwa misterius tersebut membuat orang-orang mulai dilanda keresahan. 

Untuk mengantisipasi kejadian berikutnya, para penduduk desa pun kemudian berkumpul  dan merencanakan untuk mengetahui siapa dalang di balik menghilangnya anak-anak mereka. Bahkan demi menghentikan peristiwa tersebut kembali berulang, mereka rela mengorbankan satu anak untuk menghentikan kematian yang lain. Anak itu kemudian diletakkan di tempat anak-anak biasa bermain, sementara warga lainnya memasang perangkap dan bersembunyi di sebuah tempat. 

Waktu pun berlalu, tanda-tanda kedatangan monster yang mengerikan itu sudah mulai tampak dari riakan air yang aneh. Seketika muncul mahluk besar tak bertangan dan tanpa kaki yang langsung melahap anak tersebut dalam sekali telan. Semua mata memandang dengan perasaan ngeri dan takut, mereka semua menjadi saksi akan keberadaan sang naga pemakan manusia di hutan Kalimantan. Setelah puas melahap mangsanya, ular itu segera pergi ke sarangna, dan diikuti diam-diam oleh para penduduk. 

Sungai Burak tempat munculnya ular-ular besar di Kalimantan. (Nadia Drake)

Setelah sampai pada sarangnya, para penduduk mulai menyerang dan berhasil menangkap 2 ular dewasa berukuran sangat besar, lalu memotongnya. Selain ular-ular besar itu, masih banyak ular-ular lain yang berukuran batang kelapa yang kabur melarikan diri. 

Nadia Drake, salah seorang penulis sains yang terkenal, tertarik dengan cerita rakyat tersebut. Pada tahun 2014, ia membuat penelitian mengenai apakah ular bisa tumbuh hingga begitu besar di Kalimantan. Dari foto-foto dan saksi mata yang mengaku pernah melihat keberadaan ular-ular besar di hutan Kalimatan, Nadia menyimpulkan beberapa fakta. 



Borneo atau Kalimantan adalah daerah yang memiliki hutan tropis paling terbesar yang sudah ada sejak 140 juta tahun lalu. Sebelum berakhirnya zaman es, pulau Kalimantan menyatu dengan benua lainnya, di mana berbagai spesies mahluk langka bisa pindah ke Kalimantan dengan hutan tropisnya itu. 

Namun, setelah zaman es berakhir, pulau Kalimantan pun terpisah menjadi pulau tersendiri (baca: Misteri Pulau Jawa Kuno di masa lalu). Sejak itulah, Kalimantan menjadi pulau yang dihuni oleh beragam spesies jaman dahulu yang bebas berevolusi, termasuk di antaranya adalah ular pemakan manusia yang berukuran besar. Bahkan, ada lebih dari 150 spesies ular di hutan Kalimantan yang hidup di hutan, dalam tanah bahkan di atas pepohonan. 


"Semua spesies ular ada di Kalimantan, termasuk juga spesies yang belum ditemukan," ungkap Sara Ruane dari American Museum of Natural History di New York. Dan sebagian besar di antaranya cukup berbahaya bagi manusia (Baca jenis-jenis ular yang memiliki bisa)