Inilah kambing yang gemar nangkring di dahan pohon
Pernahkan membayangkan kambing-kambing yang bertengger di dahan-dahan pohon? Kalau belum cobalah berkunjung ke Maroko, tepatnya di barat daya Maroko. Karena di sini anda akan menemukan banyak kambing yang gemar nangkring di dahan-dahan pohon seperti burung.
Kambing memang dikenal sebagai hewan yang ahli memanjat, terutama bukit-bukit berbatu dan gunung-gunung untuk mencari makanannya. Tapi kambing yang ada di Maroko ini justru lebih menyukai memanjat pohon-pohon besar untuk mencari makanan. Tanpa dikomando, para kambing ini akan memanjat pepohonan seperti pohon Argan untuk mencari buahnya.
Pohon Argan bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 8 - 10 meter, dan bisa hidup lebih dari 150 - 200 tahun. Ranting-rantingnya penuh duri dengan batang yang keriput, namun hal tersebut tidak menghalangi kebiasaan para kambing yang telah berjalan selama berabad-abad tersebut. Selama beratus-ratus tahun, para kambing di sana tampaknya belajar beradaptasi dengan kondisi pohon tersebut.
Kambing yang berasal dari daerah ini memiliki kaki-kaki yang terbelah, setiap kukunya memiliki dua jari kaki yang bisa menyebar yang bisa membantu keseimbangan dan mencengkeram ranting pohon dengan kuat.
Sejak bertahun-tahun kemampuan kambing-kambing ini memanjat pohon Argan dimanfaatkan oleh para penduduk untuk mendapatkan ekstrak minyak dari buah yang dimakannya. Biji yang tidak tercerna akan dikeluarkan oleh si kambing, lalu biji-biji tersebut akan digiling untuk dijadikan minyak.
Minyak itu nantinya akan dibuat menjadi bahan kosmetik, parfum, dan sebagainya. Bahkan dalam kurun waktu dua dekade, minyak argan cukup popular di dunia yang membuat harganya semakin tinggi (mencapai $300/liter).
 |
Kambing memang dikenal sebagai hewan yang ahli memanjat, terutama bukit-bukit berbatu dan gunung-gunung untuk mencari makanannya. Tapi kambing yang ada di Maroko ini justru lebih menyukai memanjat pohon-pohon besar untuk mencari makanan. Tanpa dikomando, para kambing ini akan memanjat pepohonan seperti pohon Argan untuk mencari buahnya.
Pohon Argan bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 8 - 10 meter, dan bisa hidup lebih dari 150 - 200 tahun. Ranting-rantingnya penuh duri dengan batang yang keriput, namun hal tersebut tidak menghalangi kebiasaan para kambing yang telah berjalan selama berabad-abad tersebut. Selama beratus-ratus tahun, para kambing di sana tampaknya belajar beradaptasi dengan kondisi pohon tersebut.
Kambing yang berasal dari daerah ini memiliki kaki-kaki yang terbelah, setiap kukunya memiliki dua jari kaki yang bisa menyebar yang bisa membantu keseimbangan dan mencengkeram ranting pohon dengan kuat.
Sejak bertahun-tahun kemampuan kambing-kambing ini memanjat pohon Argan dimanfaatkan oleh para penduduk untuk mendapatkan ekstrak minyak dari buah yang dimakannya. Biji yang tidak tercerna akan dikeluarkan oleh si kambing, lalu biji-biji tersebut akan digiling untuk dijadikan minyak.
Minyak itu nantinya akan dibuat menjadi bahan kosmetik, parfum, dan sebagainya. Bahkan dalam kurun waktu dua dekade, minyak argan cukup popular di dunia yang membuat harganya semakin tinggi (mencapai $300/liter).
