Ilmuwan ciptakan matahari buatan yang sanggup lelehkan manusia
Matahari merupakan sumber energi terbesar dan menjadi salah satu bintang di pusat tata surya yang berperan penting bagi kehidupan mahluk hidup di dunia. Tapi siapa sangka, para ilmuwan ternyata sudah membuat sebuah duplikat bola cahaya raksasa tersebut yang dianggap mampu melelehkan dan memanggang mahluk apa pun di dunia termasuk manusia.
Matahari buataan para ilmuwan itu terbuat dari rangkaian lampu 149 Xenon short-arc yang mampu menciptakan 10 ribu kali jumlah radiasi yang didapat Bumi. Penemuan yang dibrei nama 'Synlight' ini ditujukan untuk memproduksi hidrogen yang ramah terhadap iklim dan lingkungan.
DLR, Pusat Aerospace Jerman percaya bahwa bidang cermin yang disesuaika bisa dimanfaatkan untuk memfokuskan snat matahari ke daerah yang sangat kecil dan sangat panas untuk membuat reaksi energi tinggi pada waktu hidrogen diekstrak dari uap air. Namun sayang mereka tidak tahu persis bagaimana melakukan hal tersebut, alhasil dibangunlah Synlight untuk membantu melakukan beberapa percobaan di sebuah laboratorium kecil.
Sementara itu, hidrogen merupakan salah satu unsur paling umum di alam semesta, namun gas hidrogen murni sudah sangat langka di Bumi. Dengan menggunakan matahari buatan itu, mereka berharap bisa memilii cara yang lebih hemat biaya untuk memproduksi lebih banyak hidrogen.
Jika proyek mereka berhasil, maka mereka berharap bisa memanfaatkan energi alami dari Matahari itu sendiri dan bukan menggunakan rig yang membutuhkan lebih banyak listrik.
Matahari buataan para ilmuwan itu terbuat dari rangkaian lampu 149 Xenon short-arc yang mampu menciptakan 10 ribu kali jumlah radiasi yang didapat Bumi. Penemuan yang dibrei nama 'Synlight' ini ditujukan untuk memproduksi hidrogen yang ramah terhadap iklim dan lingkungan.
DLR, Pusat Aerospace Jerman percaya bahwa bidang cermin yang disesuaika bisa dimanfaatkan untuk memfokuskan snat matahari ke daerah yang sangat kecil dan sangat panas untuk membuat reaksi energi tinggi pada waktu hidrogen diekstrak dari uap air. Namun sayang mereka tidak tahu persis bagaimana melakukan hal tersebut, alhasil dibangunlah Synlight untuk membantu melakukan beberapa percobaan di sebuah laboratorium kecil.
Sementara itu, hidrogen merupakan salah satu unsur paling umum di alam semesta, namun gas hidrogen murni sudah sangat langka di Bumi. Dengan menggunakan matahari buatan itu, mereka berharap bisa memilii cara yang lebih hemat biaya untuk memproduksi lebih banyak hidrogen.
Jika proyek mereka berhasil, maka mereka berharap bisa memanfaatkan energi alami dari Matahari itu sendiri dan bukan menggunakan rig yang membutuhkan lebih banyak listrik.