Inilah 10 urban legend populer di Jepang
Setiap negara memiliki urband legend yang populer dan dipercaya oleh
masyarakat setempat. Urban legend adalah sebuah cerita misterius yang
tidak tahu asal-mulanya namun menyebar cepat di masyarakat. Di Jepang,
kita juga bisa menemukan beragam legenda hantu menyeramkan yang populer
dan dipercayai keberadaannya. Penasaran? Berikut adalah sepuluh legenda
hantu yang populer di Jepang.
1. Nure-Onna
Dalam cerita rakyat Jepang, Nure-onna adalah hantu yang digambarkan
menyerupai makhluk amfibi dengan kepala seorang wanita dan tubuh ular.
Namun deskripsi tentang penampilan Nure-onna sangat bervariasi dan
sering berubah-ubah. Sebagian orang menggambarkannya memiliki tubuh
sepanjang 300 m dan memiliki mata seperti ular, cakar panjang, taring
panjang, dan rambut panjang yang indah. Penampakan Nure-onna biasanya
ditemukan di pantai atau sungai. Ketika itu, dia terlihat sedang mencuci
rambutnya yang panjang.
Hitobashira atau manusia pilar, merupakan orang-orang yang sengaja
dikubur hidup-hidup di dalam proyek-proyek konstruksi skala besar.
Cerita ini bahkan telah beredar di Jepang sejak zaman kuno. Kisah
tersebut paling sering dikaitkan dengan pembangunan istana, tanggul dan
jembatan. Hal ini didasarkan pada legenda-legenda tua yang
dilatarbelakangi pada kepercayaan kuno bahwa struktur yang lebih stabil
dan tahan lama hanya dapat dicapai dengan mengubur manusia hidup-hidup
sebagai persembahan kepada para dewa.
2. Hitobashira
3. Hanako-san atau Toire no Hanako-san
Hanako-san atau Toire no Hanako-san (Hanako toilet) adalah legenda urban Jepang yang mengisahkan tentang hantu gadis muda yang menghantui kamar mandi sekolah. Dia akan muncul jika seseorang meneriakkan namanya. Menurut legenda, seseorang yang masuk ke bilik ketiga di sebuah kamar mandi wanita di lantai tiga dan mengetuk tiga kali sebelum bertanya "Apakah kau di sana, Hanako-san", akan mendengar jawaban "Aku di sini". Ketika dia memasuki bilik toilet tersebut akan ada seorang gadis kecil memakai rok merah yang memandangnya4. Teke teke
Teke Teke adalah sosok hantu wanita muda yang jatuh ke jalur rel dan
tubuhnya kemudian terpotong ketika kereta melaju menabraknya. Dia lalu
berubah menjadi seorang roh pendendam yang digambarkan senang membawa
sabit dan berjalan dengan kedua tangan atau sikunya. Dia akan menyeret
tubuh bagian atasnya ketika berjalan sehingga menimbulkan suara teke
teke. Siapapun yang bertemu dengannya di malam hari akan menjadi korban
kebengisan teke teke. Hantu wanita ini akan mengiris tubuh korbannya
menjadi dua agar mereka mati dalam kondisi cacat seperti dirinya.
5. Jinmenken
Jinmenken adalah anjing berwajah manusia yang konon akan muncul pada
malam hari di daerah perkotaan Jepang dan berjalan di sepanjang jalan
raya dengan kecepatan sangat cepat. Jinmenken juga bisa bicara, namun
beberapa warga mengatakan bahwa mereka sedikit kasar dan tidak suka
diganggu. Menurut pengakuan warga yang pernah bertemu hantu Jepang ini,
jinmenken tidak pernah membunuh manusia.
6. Aka Manto
Aka Manto adalah urban legend terkenal dari Jepang yang menceritakan
sosok roh jahat yang menghantui toilet sekolah. Roh itu akan bertanya
apakah orang itu minta tisu merah atau biru. Dalam beberapa versi, Aka
Manto dikisahkan sering menanyakan apakah seseorang ingin jubah merah
atau biru. Sering digambarkan sebagai seorang pria tampan yang
terus-menerus diburu oleh pengagumnya, Aka Manto suka memakai topeng
untuk menyembunyikan wajahnya. Ketika seseorang sedang duduk di toilet,
suara misterius akan muncul dan menanyakan apakah orang itu ingin tisu
merah atau biru. Jika orang itu menjawab tisu merah, dia akan diiris
terpisah sampai pakaiannya berwarna merah. Jika orang itu memilih tisu
biru, dia akan dicekik sampai wajahnya membiru. Setiap usaha untuk
mengakali Aka Manto dengan meminta warna yang berbeda akan menyebabkan
seseorang diseret ke akhirat. Satu-satunya jawaban yang benar adalah
dengan mengatakan tidak ada tisu.
7. Kuchisake-onna
Ada sebuah legenda di Jepang dan China yang menceritakan tentang
seorang gadis bernama Kuchisake-Onna. Beberapa orang mengatakan bahwa ia
adalah istri seorang samurai. Suatu hari, ia berselingkuh dengan pria
yang lebih muda dan lebih tampan. Ketika suaminya pulang, ia menemukan
pengkhianatan istrinya. Karena murka, ia mengambil pedangnya dan merobek
mulut istrinya dari telinga kanan hingga ke telinga kiri. Ada yang
mengatakan bahwa wanita itu dikutuk untuk tidak pernah mati, dan hingga
sekarang masih mengembara di dunia.
8. Gashadokuro
Dalam cerita rakyat Jepang, gashadokuro atau juga dikenal sebagai
Odokuro (kerangka kelaparan) adalah kerangka raksasa yang berukuran lima
belas kali lebih tinggi daripada rata-rata manusia normal. Jika
Gashadokuro melihat seorang manusia, maka ia akan meraih dan mencoba
untuk menggigit kepala korban dengan gigi raksasanya. Gashadokuro
diciptakan dari tulang yang dikumpulkan dari orang yang telah meninggal
karena kelaparan. Satu-satunya cara untuk mendeteksi kemunculan
gashadokuro adalah dengan mendengar dering di telinga seseorang.
9. Rokurokubi
Rokurokubi terkait dengan kisah Nure-onna yang juga ditemukan dalam
cerita rakyat Jepang. Mereka tampak seperti manusia normal pada siang
hari, tetapi pada malam hari mereka akan mendapatkan kemampuan untuk
meregangkan leher mereka. Mereka juga bisa mengubah wajah mereka untuk
menakut-nakuti manusia baik. Rokurokubi sulit dideteksi keberadaannya
karena dia hidup berdampingan dan bahkan menikah dengan bangsa manusia.
10. Akaname
Akaname adalah sosok iblis atau hantu dalam cerita rakyat Jepang.
Dalam bahasa Jepang, akaname diterjemahkan sebagai penjilat kotoran.
Akaname juga sering digambarkan sebagai hantu berwarna merah. Sosok
hantu ini digambarkan senang bermain di kamar mandi dan menjilati
kotoran yang menumpuk di sana.
Inilah sepuluh kisah hantu yang populer di Jepang. Setiap daerah tentu memiliki legenda urban yang terkenal dan dipercaya oleh masyarakat setempat. Meski sebetulnya, legenda semacam ini belum terbukti kenyataannya.
Inilah sepuluh kisah hantu yang populer di Jepang. Setiap daerah tentu memiliki legenda urban yang terkenal dan dipercaya oleh masyarakat setempat. Meski sebetulnya, legenda semacam ini belum terbukti kenyataannya.