Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pekerjaan-pekerjaan tempo dulu yang hilang ditelan jaman

Semakin berkembangnya teknologi membuat beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan secara manual secara perlahan namun pasti mulai menghilang. 

Profesi-profesi lama yang dulu cukup umum ditemukan kini menjadi barang langka. 

Apa sajakah profesi-profesi lama yang telah hilang akibat perkembangan jaman? simak liputannya berikut ini.


Pekerjaan-pekerjaan tempo dulu yang hilang ditelan jaman



1. Kamra
Mungkin kita merasa asing dengan istilah Kamra atau kepanjangan dari Keamanan Rakyat. Fungsi Kamra sendiri bertugas membantu tugas Polisi dalam menjaga keamanan dan berada dibawah binaan Polri. Profesi milisi bentukan pemerintah ini sempat diminati oleh masyarakat Indonesia, namun sayangnya pada akhir Desember 2000 milisi bela negara ini dibubarkan. Saat pembubaran sempat mendapat reaksi dan menimbulkan keresahan bagi sebagian besar anggota Kamra. Mereka menuntut agar pengabdian mereka diperpanjang atau diberikan pekerjaan lain untuk masa depan.

2. Penjaga Wartel
Sebelum mengenal sms, mirc dan yahoo messenger, anak-anak muda tempo dulu mengandalkan komunikasi via wartel untuk menelpon gebetannya. Wartel jaman dulu sering menjadi tempat nongkrong anak-anak muda. Namun jaman yang cepat berkembang membuat banyak wartel gulung tikar, dan profesi penjaga wartel yang cantik dan baik hati melayani kita itu pun hilang. 

3. Tukang Foto Keliling
Dulu sebelum jamannya ponsel berkamera, kalau kita ingin mengabadikan momen-momen bersama pasangan atau keluarga di tempat-tempat wisata pasti akan menggunakan jasa tukang foto keliling. Biasanya kamera yang digunakan model Polaroid yang sekali jepret langsung keluar hasilnya, jadi gak perlu nunggu lama untuk cuci cetak klisenya. Seiring perkembagan jaman, apalagi setelah munculnya ponsel kamera profesi tukang foto keliling mulai dilupakan.

4. Tukang Bioskop Keliling
Hiburan untuk anak-anak muda tempo dulu adalah layar tancap atau misbar alias gerimis bubar. Tukang bioskop keliling cukup marak sekitar tahun 70-80an. Layar putih dikembangkan ditengah-tengah tanah lapang, dan masyarakat sekitar terutama anak-anak muda mulai berdatangan dan mengambil tempat duduk diatas rerumputan, kadang ada juga yang membawa tikar atau kertas koran untuk alasnya. Sedangkan bagi yang sudah punya pacar, misbar jadi ajang nonton sambil mojok. Setelah kemunculan Betamax, laserdisc dan kemudian vcd player tukang bioskop keliling perlahan mulai berkurang. Keberadaannya masih bisa ditemukan di pinggir-pinggir kota untuk meramaikan orang yang melakukan hajatan tentu saja dengan peralatan yang lebih canggih.

5. Sewa Game Keliling
Bagi anak-anak yang hidup di tahun 90-an, susah sekali cari hiburan yang menyenangkan. Salah satu hiburan yang cukup popular di kalangan anak-anak sekolah adalah bermain game watch / gimbot. Sehabis pulang sekolah, tukang gimbot keliling ramai dikelilingi oleh anak-anak yang menyewa gimbot mereka. Mainannya cukup sederhana mulai dari lempar buah sampai koboi-koboian. Sekarang tukang gimbot keliling sepertinya sudah tamat riwayatnya, digantikan oleh tukang tablet keliling dan rental-rental playstation.

6. Tukang kerupuk gunungan
Orang Indonesia dahulu hebat-hebat, mereka sanggup mengangkat dua buah gunung di pundaknya. Kalimat tersebut cukup popular untuk menyebutkan bagaimana tukang kerupuk tempo dulu bekerja. Bayangkan saja, walaupun ukuran tempat kerupuknya cukup besar namun mereka dengan mudahnya mengangkat tanpa rasa capai. Jaman sudah berganti, tukang kerupuk sekarang lebih modern lagi, mereka berkeliling menggunakan kendaraan bermotor. 

7. Tukang bilik
Dulu, jamannya rumah-rumah tangga masih menggunakan dinding dan atap bilik sebagai bagian dari rumahnya, tukang bilik cukup laku keras. Tapi sekarang dinding tembok sudah banyak menggunakan batako dan atap rumah pun sudah dilengkapi dengan plafon, alhasil keberadaan tukang bilik pun seolah tidak diperlukan. Meski begitu, dipinggir-pinggir kota tukang bilik masih bisa ditemukan meski tidak dijual dengan cara keliling seperti dahulu.

8. Tukang tambal panci
Sebelum meledaknya populasi mall dan supermarket, ibu-ibu pada tempo dulu sering menambal pancinya yang bocor ke tukang tambal panci yang sering lewat di depan rumah mereka. Yang menjadi ciri khasnya adalah suara berisik dari gesekan besi yang dibunyikannya untuk memberitahukan kedatangannya. Sekarang tampaknya sulit mencari tukang tambal panci, sehingga banyak keluarga lebih memilih membeli panci baru ketimbang menambalnya.